Berita

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty/Net

Politik

Bawaslu Gandeng Tokoh Agama Cegah Politik Identitas Pemilu 2024

SABTU, 10 SEPTEMBER 2022 | 12:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Potensi politik identitas dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 diantisipasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggandeng tokoh agama.

Hal tersebut disampaikan Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty dalam Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Penyusunan Agenda Pencegahan Politisasi Sara dan Hoax Pada Pemilu Tahun 2024, Jumat (9/9).

"Bawaslu dengan tokoh agama harus menyepakati definisi tentang politik identitas dan politisasi SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan)," ujar Lolly.


Menurut Lolly, definisi politik identitas atau politisasi SARA sangat penting untuk diketahui publik.

Pasalnya, hukum pemilu tidak memberi pengertian yang jelas terkait hal tersebut. Jika merujuk ke Pasal 280 UU 7/2017 tentang Pemilu, tidak ada penjelasan detail tentang pengertian politik identitas.

Selain masalah penjelasan politik identitas, Lolly menyampaikan hambatan yang ada pada pelaksanaan pengawasan dugaan politik identitas.

Dia mengurai, Bawaslu mengawasi apa yang diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Sebab, Bawaslu harus memiliki rujukan jelas untuk mengawasi kampanye tanpa politik identitas.

Lebih dari itu, Lolly memahami masyarakat memiliki harapan tinggi kepada Bawaslu untuk mencegah dan menindak dugaan pelanggaran kampanye menggunakan politisasai SARA.

"Orang tidak pernah mau tahu kami dibatasi oleh regulasi, yang orang tahu tidak boleh ada politisasi SARA. Politisasi SARA ini, menjadi isu yang sangat mudah digunakan, mudah untuk menggerakkan, murah biayanya, dan cepat responsnya dalam situasi kita hari ini," tandasnya.

Dalam diskusi tersebut, hadir perwakilan Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta, Bawaslu Provinsi Banten, serta Bawaslu Provinsi Jawa Barat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya