Berita

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov/Net

Dunia

Tak Terima Laporan PBB Soal PLTN Zaporizhzhia, Rusia Minta Klarifikasi Ulang

KAMIS, 08 SEPTEMBER 2022 | 07:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Rusia merasa tidak puas dengan hasil laporan PBB terkait pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang terlalu pro barat dan Ukraina, sehingga pihaknya meminta agar segera dilakukan klarifikasi ulang.

"Moskow sangat menyesal dengan laporan tersebut karena tidak menyalahkan Kyiv setelah mereka menembaki pabrik yang sudah diduduki pasukan Rusia sejak Maret lalu," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya pada Selasa (6/9) seperti dimuat Al-Arabiya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Rabu (7/9), menekankan perlu adanya klarifikasi tambahan dari direktur jendral International Atomic Energy Agency (IAEA) karena laporan itu telah memuat sejumlah isu sensitif yang berkaitan dengan tekanan Barat.


Sejalan dengan Lavrov, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova ikut menyalahkan Barat karena telah memberikan tekanan pada badan atom PBB sehingga membuat laporan tersebut lebih banyak menyalahkan satu pihak.

Terlepas dari laporan PBB yang tidak disambut baik oleh Rusia, kepala badan energi nuklir negara Rusia Rosatom, Alexei Likhachev, mengatakan bahwa Moskow akan melakukan yang terbaik untuk memastikan operasi yang aman dari pabrik Zaporizhzhia dibawah pengawasan IAEA.

Pekan lalu, tim penyelidikan yang beranggotakan 14 orang IAEA telah mengunjungi Zaporizhzhia, bersama dengan kepala pengawas nuklir PBB, Rafael Grossi setelah menilai adanya potensi kebocoran di tengah perang.

Laporan hasil penyelidikan kemudian dirilis badan atom PBB pada Selasa (6/9) yang didalamnya berisi seruan untuk pembangunan zona demiliterisasi di luar pabrik, untuk meminimalisir risiko.

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan terhadap pabrik Zaporizhzhia karena telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kecelakaan di pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya