Berita

Ilustrasi Muhammadiyah/Net

Politik

Papan Nama Muhammadiyah di Bireun Dirusak Warga, Direktur Eksekutif Maarif Institute: Toleransi di Serambi Mekkah Masih jadi Persoalan Besar

RABU, 07 SEPTEMBER 2022 | 23:52 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Papan nama Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Samalanga di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, yang dirusak sekelompok warga pada Selasa (6/9), menunjukkan toleransi masih menjadi persoalan besar.

Terlebih, perusakan itu terjadi di Aceh yang diketahui menjadikan syariat Islam sebagai qanun yang harus ditaati oleh setiap warga.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Maarif Institute Abd Rohim Ghazali dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/9).


“Ini bukti nyata bahwa toleransi di “kota santri” masih menjadi persoalan besar. Ada apa?” kata Abd Rohim.

Ia lantas mempertanyakan tindakan pengrusakan yang terjadi di kota yang disebut-sebut sebagai Serambi Mekkah tersebut.

Padahal, sangat jelas pembuat kerusakan dikecam keras oleh alquran. Karena Islam itu rahmatan lil’alamin yang harus menjadi rahmat bagi semesta, bagi semua makhluk, bagi semua penduduk bumi.

“Jangan mengaku muslim jika anda tak bisa menjaga ketentraman dan kedamaian,” tegas aktivis Muhammadiyah ini.

Atas dasar itu, Abd Rohim meminta pihak-pihak yang telah merusak papan nama Pimpinan Cabang Muhammadiyah Samalanga, Bireun, untuk meminta maaf kepada persyarikatan Muhammadiyah dan kepada umat Islam secara keseluruhan.

“Karena anda telah merusak citra Islam,” tegasnya.

Jika pihak-pihak yang melakukan pengrusakan itu tidak ada yang mengaku, kata Abd Rohim, maka aparat kepolisian setempat harus melakukan pengusutan dan diproses secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

“Proses hukum penting untuk memberi efek jera, agar tidak melakukan hal yang sama atau yang lebih buruk lagi di masa mendatang. Juga, agar tidak ditiru oleh orang lain untuk melakukan keburukan yang sama,” tuturnya.

Selain itu, masih kata Abd Rohim, proses hukum juga bisa menjadi bukti bahwa aparat kemanan dan aparat hukum, masih ada dan bisa diandalkan.

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Islam mengajarkan setiap orang untuk saling mengenal, menjaga keharmonisan dalam kebhinekaan suku, ras, dan agama.

“Jangan mengaku taat ajaran Islam kalau tak mau menjaga keharmonisan,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya