Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi panggilan KPK/RMOL

Politik

Dianggap Calon Potensial 2024, Anies Bisa Saja “Dikerjai” Lewat Isu Formula E

RABU, 07 SEPTEMBER 2022 | 17:03 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemanggilan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini Rabu (7/9) untuk dimintai keterangan seputar dugaan korupsi di ajang Formula E memunculkan spekulasi politik.

Sebab, Anies digadang-gadang sebagai capres potensial di 2024 karena elektabilitasnya moncer dan selalu masuk tiga besar di hampir semua lembaga survei.

“Mungkin karena Anies dianggap calon potensial ya maka akan “dikerjai”,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Rabu (7/9).


Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indoensia ini, upaya penjegalan terhadap para politisi menjelang kontestasi politik sudah dianggap lumrah terjadi di Indonesia.

Ujang mencontohkan Silviana Murni yang kala itu menjadi pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam dikaitkan dengan dugaan korupsi pembangunan Masjid Al-Fauz Kantor Wali Kota Jakpus. Namun hingga kini, dugaan kasus itu tidak jelas kelanjutannya. Akan tetapi, elektabilitas pasangan AHY-Silviana ambruk dan kalah pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta.

“Ya saya melihat sampai sekarang enggak jelas ada korupsi atau tidaknya itu. Karena apa? Karena sekarang Ibu Silviana Murni jadi Anggota DPD RI, padahal waktu itu dituduh korupsi dan sebagainya sehingga kalah,” katanya.

Atas dasar itu, Ujang menilai bahwa hal serupa juga bisa menimpa Anies Baswedan. Yang kini tengah dikait-kaitkan dengan kasus Formula E dan itu berpotensi mendegradasi elektabilitas jika hal tersebut dilakukan terus menerus.

“Jadi ini bisa saja sama skenarionya seperti itu karena Anies capres yang banyak didukung oleh rakyat di bawah maka ya harus dihancurkan elektabilitasnya melalui instrumen hukum. Dan di negara kita kan masih terjadi seperti itu,” tuturnya.

“Semua elite, politisi juga paham terkait skenario itu. Kalau Anies terus-terusan diperiksa KPK dan penegak hukum sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap elektabilitasnya,” demikian Ujang.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan bahwa pemanggilan Anies oleh KPK merupakan upaya untuk membuat terang suatu perkara. Dan sama sekali tidak ada unsur politik.

Seseorang dipanggil KPK menjadi saksi karena dinilai mengetahui, mendengar, melihat, maupun mengalami suatu peristiwa pidana.

“Itulah kepentingan KPK untuk membuat suatu terangnya suatu peristiwa,” kata Firli.



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya