Berita

Anggota komisi III DPR RI Syarifuddin Sudding/Net

Hukum

Syarifuddin Sudding Minta KPK Usut Dugaan Potensi Korupsi di BUMN

RABU, 07 SEPTEMBER 2022 | 15:13 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Anggota Komisi III DPR RI Syarifuddin Sudding mendukung upaya KPK untuk mengusut adanya dugaan kebocoran atau potensi korupsi yang terjadi di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal itu disampaikan langsung Sudding saat rapat kerja bersama komisi III DPR RI dengan KPK di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (7/9). Sudding meminta KPK mengawasi ketat dugaan adanya kebocoran di tubuh PT Pertamina.

“Saat ini masyarakat ramai dan beban negara terhadap Pertamina begitu besar terhadap masalah subsidi ini, sementara Pertamina adalah punya hak monopoli ya terkait menyangkut masalah BBM ini,” kata Sudding.


“Kenapa terjadi ada kebocoran-kebocoran yang ada di sana? kenapa begitu besar beban negara terhadap apa namanya Pertamina ini? Nah ini yang saya minta KPK ini ditelusuri Pak,” imbuhnya menekankan.

Sudding menuturkan, dengan adanya penelusuran dari KPK maka hajat hidup rakyat Indonesia dan juga beban negara diringankan lantaran KPK berhasil mengungkap praktik korupsi di tubuh BUMN.

"Ini menyangkut masalah hajat hidup orang banyak, ini menyangkut masalah hajat hidup orang banyak lalu kemudian ada beban negara yang begitu besar. Lalu kemudian harga BBM dinaikkan oleh pihak pemerintah dan ini juga punya dampak yang sangat besar ya terhadap apa namanya kehidupan masyarakat kita dan juga sektor-sektor lainnya,” katanya.

Menurutnya, BUMN saat ini sedang disorot oleh masyarakat seiring adanya polemik kenaikan BBM bersubsidi dan diharapkan tidak ada praktik korupsi dalam BUMN dengan adanya pengawasan KPK.

“Karena kita lihat banyak yang muncul ke permukaan berapa kali lewat media dan sebagainya ya. Saya kira ini sedapat mungkin ya KPK apa yang dikatakan oleh Pak Harum bahwa kementerian dan lembaga. Saya kira memang apa namanya, yang apa keuangan negara ini memang porsinya cukup besar dan saya kira tetap untuk dilakukan monitoring untuk itu supaya tidak terjadi kebocoran di sana sini,” tutupnya.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya