Berita

Presiden China, Xi Jinping dan PM Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare/Net

Dunia

Solomon Larang Kapal Militer Asing Berlabuh di Honiara, Analis Khawatir Pengaruh China Makin Besar

RABU, 07 SEPTEMBER 2022 | 10:48 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

  Larangan mendadak yang dikeluarkan pemerintah Solomon terhadap izin masuk kapal militer asing ke Pelabuhan Honiara,  memicu kekhawatiran akan pengaruh China yang semakin besar di negara kepulauan pasifik.

Seperti dikutip dari ANI News, selain terungkapnya pakta perjanjian militer yang telah disepakati China dan Solomon, bersamaan dengan itu, kini Beijing juga dituduh telah menempatkan kapal perang militer dan pasukannya di sana.

Bulan lalu,  Kepulauan Solomon menolak izin berlabuh dari dua kapal perang internasional yakni Kapal Inggris HMS Spey dan kapal AS Oliver Henry. Kedua kapal ini terpaksa dialihkan ke pelabuhan lain setelah menjalankan misi di 15 negara untuk mencegah penangkapan ikan ilegal.
 

 
Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, menyatakan penundaan izin dilakukan karena kapal patroli terlambat memberikan dokumen perizinan, sehingga pihaknya perlu meninjau kembali masuknya semua kapal angkatan laut asing.

"Penundaan persetujuan ini menunjukkan perlunya pemerintah meninjau dan menyempurnakan persyaratan dan prosedur persetujuannya untuk mengunjungi kapal militer ke Kepulauan Solomon,” katanya.

Para analis percaya, keputusan Solomon yang mendadak ini menjadi tanda bahwa pengaruh China di Honiara begitu besar. Terlebih saat kedua negara dilaporkan memiliki perjanjian keamanan yang memungkinkan Beijing mengerahkan kapal militer dan pasukan untuk melindungi investasinya.

"Kepulauan Solomon tampaknya berada dalam cengkeraman ketat Beijing yang berkembang ini telah menjadi tren yang sangat mengkhawatirkan," ungkap rekan non-residen Pacific Forum, Philip Citowicki.

Menurut Direktur eksekutif Australian Institute of International Affairs (AIIA), Bryce Wakefield,masih terlalu dini untuk menyimpulkan soal kekuatan China di Solomon. Mungkin saja Sogavare juga ingin meningkatkan proses perizinan setelah mendapatkan perhatian internasional akibat pakta militernya dengan Beijing.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya