Berita

Mata uang Turki, Lira/Net

Dunia

Inflasi Turki Meroket Hingga 80 Persen, Tertinggi dalam 24 Tahun

SENIN, 05 SEPTEMBER 2022 | 16:11 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Turki mencatat level tertinggi untuk inflasi tahunnya, yang mencapai 80,21 persen pada Agustus. Ini adalah inflasi tertinggi yang dialami Turki dalam kurun waktu 24 tahun terakhir.

Inflasi di Turki mulai melesat naik sejak musim gugur tahun lalu. Ketika itu, mata uang lira merosot setelah bank sentral secara bertahap memangkas suku bunga menjadi 14 persen yang memicu kenaikan biaya hidup.

Institut Statistik Turki menyebut harga konsumen naik 1,46 persen untuk bulan-ke-bulan. Secara tahunan, inflasi harga konsumen diperkirakan sebesar 81,22 persen.

Itu adalah angka tertinggi sejak Agustus 1998, ketika inflasi tahunan mencapai 81,4 persen.

Inflasi tahunan tertinggi terlihat pada transportasi, di mana harga naik 116,87 persen untuk tahun-ke-tahun, meskipun harga turun 1,78 persen untuk bulan-ke-bulan. Di sektor makanan dan minuman non-alkohol, harga melonjak 90,25 persen.

Dimuat Reuters, inflasi diperkirakan tidak akan turun dalam beberapa bulan ke depan. Tetapi bank menurunkan suku bunga utamanya sebesar 100 basis poin lagi pada bulan lalu menjadi 13 persen.

Lonjakan inflasi di Turki juga disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, serta penurunan lira yang terus berlanjut.

Pemerintah mengatakan inflasi akan turun dengan program ekonomi untuk meningkatkan produksi dan ekspor dengan tujuan mencapai surplus transaksi.

Pada Minggu (4/9), pemerintah memproyeksikan inflasi akan turun menjadi 65 persen pada akhir tahun.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya