Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Kremlin: Kunjungan Putin ke KTT G20 Bali akan Diputuskan Berdasarkan Banyak Faktor Termasuk Keamanan

SENIN, 05 SEPTEMBER 2022 | 12:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kremlin akan mempertimbangkan semua faktor, termasuk masalah keamanan, sebelum mengambil keputusan akhir mengenai partisipasi Presiden Vladimir Putin dalam acara KTT G20 di Indonesia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan, Moskow sangat menghergai dan berterima kasih atas undangan dari Indonesia sebagai penyelenggara dan negara tuan rumah.

"Untuk memutuskan format partisipasi kami, semua faktor perlu diperhitungkan, termasuk faktor keamanan," kata Peskov, menanggapi pertanyaan sebuah stasiun televisi dalam wawancara pada Minggu (4/9).

KTT G20 yang akan diadakan pada 15-16 November di Bali, dilakukan dalam format tatap muka maupun tautan video. Menurut Peskov, Kremlin perlu memfokuskan keamanan pemimpin mereka jika harus hadir secara langsung mengingat situasi saat ini.

Pada Juli, Kementerian Luar Negeri Rusia meragukan konfirmasi kunjungan Putin secara langsung ke acara KTT G20 Bali. Kremlin kemudian menegaskan bahwa kehadiran Putin di KTT tersebut akan tergantung pada situasi geopolitik.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan kepada Kantor Berita ZDF bahwa Indonesia harus sangat hati-hati.

"Menurut pendapat saya, G20 terlalu penting. Begitu juga untuk negara-negara berkembang. Jangan biarkan itu semua dihancurkan oleh Putin. Apalagi Zelenskyy juga diundang oleh Indonesia dalam upaya untuk memulai negosiasi, meskipun Ukraina bukan anggota G20," kata Von der Leyen.

Inggris telah mengeluarkan ancamannya untuk menolak kehadiran Putin di G20. Seorang perwakilan Rishi, kandidat oemimpin Inggris, menyatakan bahwa adalah tugas semua orang untuk mengecam Putin di G20 atas perilakunya.

"Duduk satu meja dengannya tidak cukup baik ketika dia bertanggung jawab atas anak-anak yang terbunuh di tempat tidur mereka saat mereka tidur," kata pejabat itu seperti dilaporlan Kyiv Independent.

Putin bahwa dia tidak bisa duduk bersama mereka sampai dia menghentikan pertempuran yang melanggar hukum di Ukraina, tegasnya.  

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya