Berita

Aktivis HAM Natalius Pigai/Repro

Politik

Tak Yakin Empat Warga Sipil Korban Mutilasi di Papua Jual Beli Senjata, Natalius Pigai Ungkap Kejanggalannya

SABTU, 03 SEPTEMBER 2022 | 18:49 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dugaan empat warga sipil di Mimika, Papua yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi dan perampokan itu terlibat jual beli senjata dinilai belum cukup bukti.
 
“Soal transaksi jual beli senjata ini sampai sekarang belum ditemukan bukti,” tegas aktivis HAM Natalius Pigai diskusi di kanal YouTube Hersubeno Point dikutip Sabtu (3/9).

Pasalnya, kata Pigai yang sudah mengecek langsung ke Papua, empat korban itu merupakan warga sipil yakni kepala desa, karyawan honorer Pemda, mahasiswa dan seorang anak remaja.

“Dengan demikian apakah seorang kepala desa berkompeten melakukan jual beli senjata? Apakah seseorang calon pegawai honorer jual beli senjata? Apakah anak yang baru tamat SD jual beli senjata? Apakah anak yang kuliah yang tidak ada biaya pulang cari uang (lalu) jual beli senjata?” cetusnya.

“Itu kan harus dibuktikan secara benar jangan sampai itu jadi alibi menjustifikasi untuk membantu meloloskan hukuman terhadap para penjahat atau pelaku kejahatan mutilasi tersebut,” imbuh Pigai menegaskan.

Namun begitu, aktivis asal Papua ini menuturkan jika kasus mutilasi tersebut diduga ada perampokan masih memungkinkan. Sebab, ada fakta bahwa kepala desa yang tewas itu memiliki uang kurang lebih Rp500 juta di rekening bank. Namun, dugaan perampokan pun harus tetap dibuktikan secara hukum.

“Bahwa ada fakta ada kurang lebih uang 500 juta di ATM-nya kepala desa, iya. Kemudian pertanyaannya apakah pembunuhan ini dilakukan untuk mengambil uang yang dimiliki oleh kepala desa, dia punya ada uang di ATM lantas mereka hilangkan keempat nyawa untuk kepentingan uang tersebut? Saya nggak tahu. Itu harus dibuktikan,” pungkasnya.

Dalam kasus ini, sebanyak 6 anggota TNI AD telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi dan perampokan yang melibatkan anggota TNI Angkatan Darat (AD) di Mimika, Papua.

Enam oknum prajurit TNI AD itu terdiri atas satu orang berpangkat mayor, satu orang berpangkat kapten, satu orang praka, dan tiga orang berpangkat pratu. Semuanya dari kesatuan Brigif 20/IJK/3 Kostrad.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, mengatakan sampai saat ini anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam pembunuhan disertai mutilasi serta perampokan bertambah menjadi 8 orang. Kedua oknum lain dari TNI AD itu diduga ikut menerima uang rampasan Rp 250 juta milik para korban.

"Dari hasil pendalaman yang dilakukan, ada dua orang lagi yang kami periksa. Keduanya ikut menikmati uang hasil tindak pidana itu," kata Andika di Mimika, Rabu malam (31/8).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya