Berita

Polisi di jalan tempat sebuah rumah milik keluarga Iman Hassan Iquioussen berada, di Lourches, Prancis utara/Net

Dunia

Belgia Siap Usir Imam Asal Maroko yang Diburu Prancis atas Ceramah Berisi Ujaran Kebencian

SABTU, 03 SEPTEMBER 2022 | 12:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang Belgia menyatakan siap mengusir Hassan Iquioussen, seorang imam asal Maroko yang saat ini menjadi buronan polisi Prancis karena pidato berisi ujaran kebencian.

Seorang pejabat Kementerian Kehakiman Belgia mengatakan, beberapa pihak meyakini  Iquioussen ada di Belgia. Layanan intelijen dan keamanan Belgia terus berupaya agar tidak ada permasalahan dengan dinas Prancis.

"Jika benar Iquioussen ada di Belgia, maka prosedur pengusiran pengkhotbah kebencian itu akan dilakukan," kata pejabat itu, tanpa merinci ke negara mana Iquioussen akan diusir, seperti dikutip dari The National, Sabtu (3/9).


Pernyataan tersebut datang tak lama setelah seorang hakim Prancis mengeluarkan surat perintah penangkapan  untuk Iquioussen karena menghindari perintah deportasi.

Pengacaranya menggambarkan surat perintah itu tidak memiliki dasar hukum karena Iquioussen telah meninggalkan wilayah Prancis, seperti yang diminta oleh Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dalam perintah deportasi yang ditandatanganinya pada 28 Juli.

Polisi Prancis gagal menemukan Iquioussen pada Rabu, setelah Darmanin memimpin kampanye agar dia diusir ke Maroko karena pernyataan anti-Semit dan misoginis.

Iquioussen, yang dilaporkan dekat dengan Ikhwanul Muslimin, lahir di Prancis, di mana ia menikah dengan seorang wanita Maroko dan memiliki lima anak yang memegang kewarganegaraan Prancis.

Dia sendiri adalah warga negara Maroko, dan telah menyatakan bahwa ayahnya memaksanya untuk melepaskan kewarganegaraan Prancisnya sesaat sebelum berusia 18 tahun.

Polisi Prancis mengatakan kepada media bahwa mereka yakin Iquioussen, yang tinggal di dekat kota utara Lourches, dekat perbatasan Belgia, telah melarikan diri ke Belgia.

Ini memicu kritik terhadap Darmanin dan dinas keamanan Prancis karena ketidakmampuan mereka untuk melacaknya.

Pihak berwenang Belgia sendiri belum mengkonfirmasi kehadiran Iquioussen di wilayah mereka.

Iquioussen telah berada di bawah daftar pantauan "fichier S" Prancis sejak Januari.

Daftar tersebut terdiri dari lebih dari 25.000 orang yang menurut para pejabat dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional.

Politisi Belgia pada awal bulan lalu memprotes kemungkinan Iquioussen pindah ke negara mereka, yang memiliki komunitas Maroko yang cukup besar.

Belgia memiliki masalah dengan ekstremis Islam. Pemboman Brussels 2016 telah menewaskan 35 orang, termasuk tiga pelaku pemboman dan sebanyak 340 lainnya terluka. Pemboman itu diorganisir oleh sel teroris domestik.

Kelompok ini juga terlibat dalam serangan mematikan di Paris tahun sebelumnya.

“Serangan teroris 2016 di Belgia mempermalukan pasukan keamanan Belgia,” kata sejarawan Prancis Pierre Vermeren.

"Orang-orang Belgia tertantang untuk menemukan Tuan Iquioussen, jika dia memang ada di Belgia," ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya