Berita

Keluarga korban penghilangan paksa di Meksiko/Net

Dunia

Warga Meksiko Desak Pemerintah Tindak Tegas Kejahatan Penghilangan Paksa

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 14:50 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Memperingati Hari Internasional Korban Penghilangan Paksa, keluarga dan kelompok HAM di Meksiko menyerukan tindakan tegas untuk memerangi penculikan dan mendorongn agar lebih banyak pelaku dibawa ke pengadilan.

Aktivis HAM menilai masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk memberantas tindak kejahatan tersebut. Sebab data resmi mencatat penemuan 52 ribu mayat tak dikenal dan 105 ribu orang telah dilaporkan menghilang sejak Mei lalu.

Seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (31/8), kerabat korban maupun aktivis mengeluhkan kurangnya keadilan dan investigasi yang efektif pada kasus penculikan melalui sebuah panel di Mexico City.

"Kami hampir tidak melihat hasil apa pun. Jumlah orang hilang dan mayat tak dikenal bertambah dari hari ke hari," kata pendiri kelompok orang hilang FUNDENL, Leticia Hidalgo yang juga kehilangan putranya sejak 2011.

Saking frustrasinya, kerabat korban demonstrasi yang lain juga hadir untuk meneriakkan bahwa mereka tak lagi meminta Presiden Andres Manuel Lopez Obrador untuk mendengar pendapat mereka soal penghilangan paksa.

Dalam sebuah video, Kepala HAM PBB, Michelle Bachelet mengatakan impunitas yang mengakar dan model keamanan yang cacat semuanya harus diteliti.

Bahkan pejabat tinggi HAM Meksiko, Alejandro Encinas, mengakui tindakan pemerintah yang selama ini dilakukan nyatanya tidak berhasil.

"Keadilan sangat sulit didapatkan bagi keluarga korban. Sebab, kami mencatat hanya ada 36 hukuman terkait dengan penghilangan paksa di negara tersebut," jelasnya.

Menurut Alejandro, kemajuan yang paling signifikan terlihat pada salah satu kasus penculikan paksa paling terkenal di Meksiko dengan ditangkap dan didakwanya seorang jaksa agung pada awal Agustus ini.

"Mantan jaksa agung dihukum atas penghilangan 43 guru pada tahun 2014 yang diduga tewas, dan kini pemerintah menganggap kasus itu sebagai kejahatan negara," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya