Berita

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani/Net

Politik

Kenaikan Harga BBM Bisa Ganjal Pencapresan Puan Maharani, PDIP Harus Berani Tolak

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 09:23 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak hanya membuat citra Presiden Joko Widodo prorakyat musnah. Tapi juga bisa berimbas pada Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang digadang akan maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai Jokowi mulai tidak pro rakyat di akhir masa jabatan. Kenaikan BBM, sambungnya, sudah barang tentu akan diikuti kenaikan harga-harga kebutuhan pokok lain yang akan membuat ekonomi rakyat kian sulit.

Bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan pemerintah kepada rakyat miskin juga tidak akan terlalu berarti karena harga sembako akan meroket.


Salah satu solusi yang paling masuk akal, katanya, adalah menghentikan mimpi besar pembangunan infrastruktur dan ibukota negara. Sebab hal tersebut sudah menguras keuangan negara, padahal penundaan pembangunan juga tidak berpengaruh signifikan pada rakyat banyak.

“Anggaran pembangunan infrastruktur pada 2021 dan 2022, masing-masing sebesar Rp 406,1 triliun dan Rp 365,8 triliun. Kan ini belum mendesak jadi bisa dikurangi setengah anggaran dan dialihkan ke subsidi energi, khususnya gas elpiji dan BBM,” ujar Jerry Massie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (31/8).

Tidak hanya citra Jokowi pro rakyat yang akan hilang bersamaan kenaikan BBM subsidi. Tapi juga marwah PDIP sebagai partai wong cilik yang dipertanyakan. Imbasnya, langkah Puan Maharani untuk maju sebagai calon presiden turut terganggu.

Untuk itu, PDIP harus terang menolak kenaikan BBM dan kembali menjadi partai yang selalu jadi corong wong cilik.

“PDIP harus menghentikan langkah Jokowi tersebut. Ini berimbas ke partai PDIP dan bisa Puan jadi sasaran. Jokowi harusnya tidak menaikkan BBM. Saya yakin kenaikan BBM akan ada demo di mana-mana,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya