Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Lima Negara Asia Pasifik Jadi Sasaran Spam Terbanyak, Vietnam Nomor Satu dan Indonesia Urutan Tiga

SELASA, 30 AGUSTUS 2022 | 11:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Vietnam termasuk di dalam daftar negara Asia Pasifik (APAC) yang memiliki email spam paling banyak.

Perusahaan keamanan siber Kaspersky dalam laporannya baru-baru ini mengungkapkan, ada 3,09 juta email spam di Vietnam yang menjadikannya berada di urutan pertama.

Urutan kedua adalah Malaysia dengan 2,36 juta email spam, lalu Jepang dengan 1,86 juta, Indonesia 1,80 juta, dan Taiwan 1,45 juta.


Kaspersky mengatakan, APAC menyumbang hampir 24 persen dari semua email berbahaya global yang terdeteksi pada  2022.

Pakar keamanan senior dari Kaspersky Global Research & Analysis, Noushin Shabab, mengatakan selama presentasinya di Kaspersky's 8th APAC Cybersecurity Week pekan lalu, bahwa APAC menyumbang lebih banyak email spam, menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki lebih banyak korban potensial daripada bagian lain dunia.

Meluasnya penggunaan layanan seperti belanja online dan platform digital lainnya dalam operasi sehari-hari di wilayah tersebut juga membuat individu rentan terhadap penipuan dan penipuan online. lebih daring.

Noushin mengatakan, ada tiga faktor utama yang menyebabkan mayoritas spam menargetkan wilayah APAC, yaitu; populasi besar, tingkat penggunaan layanan elektronik yang tinggi, dan penguncian Covid-19 yang berkepanjangan yang mmebuat orang berlama-lama berada di jaringan online.

Email berbahaya ini disebar  oleh penjahat dunia maya dalam bentuk email massal untuk menjangkau lebih banyak pengguna, dengan tujuan menghasilkan keuntungan finansial bagi mereka. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya