Berita

Jalur Sutera Baru China/Net

Dunia

Keterlibatan Pemain Lain di Asia Tenggara, Redupkan Ambisi Jalur Sutra Baru China

SENIN, 29 AGUSTUS 2022 | 14:31 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di tengah proyek ambisius jalur sutra China di Asia Tenggara, kekuatan Amerika, Eropa, dan Pasifik, mulai muncul dan ikut bersaing untuk menawarkan alternatif perdagangan yang lebih menguntungkan kepada mitranya di kawasan.

Silk Road atau jalur sutera adalah sebuah jaringan jalur perdagangan yang menghubungkan China, Timur Tengah, dan Eropa. Proyek ini menjadi obesesi masa lalu China di mana porselen biru-putihnya populer di kalangan konsumen Inggris hingga melahirkan julukan Chinamania.

Namun, saat ini obsesi China untuk menciptakan kembali jalan sutra baru di Asia menjadi redup setelah munculnya kekuatan besar lain yang masuk dan menawarkan banyak bantuan dana di kawasan.


Seperti dimuat dalam The Print pada Rabu (24/8), Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan Astralia telah meningkatkan pengaruhnya di kawasan dan bersaing dengan China untuk membangun rantai pasokan regional dari Thailand ke Vietnam.

Pada Mei lalu, Amerika Serikat mengumumkan kemitraan transportasi dengan ASEAN untuk pendanaan infrastruktur dengan energi bersih. AS bersama G7 juga sepakat mengeluarkan dana senilai Rp 8,9 Triliun pada Juni lalu untuk membalas proyek bantuan dana BRI China.

Di sisi lain, Uni Eropa ingin menandatangani kesepakatan infrastruktur dengan Asia Tenggara. Prancis sendiri akan membantu Indonesia membangun bandara dan membiayai studi AS untuk meningkatkan pelabuhan peti kemas di Vietnam.

Australia diperkirakan akan meningkatkan bantuan pembangunannya dengan mendanai pembuatan Jembatan Thailand.

Jepang juga baru-baru ini memberikan bantuan mulai dari pinjaman berbunga 0,1 persen untuk Pelabuhan Patimban Indonesia hingga kereta bawah tanah di negara Vietnam dan Filipina.  

Sementara itu, realisasi ambisi Jalur Sutera China di Asia Tenggara yang paling terlihat adalah rencana jaringan kereta api cepat yang melintasi Singapura, Laos, Thailand, Malaysia hingga China.

Seorang peneliti di Pusat Kebijakan Pembangunan dan mantan pejabat bantuan Selandia Baru, Terence Wood berpendapat bahwa negara-negara kaya mendanai beberapa proyek tidak berdasarkan kebutuhan negara penerima, melainkan karena mereka merasa terancam dengan dominasi China.

Profesor Bisnis Internasional Universitas Thammasat Thailand, Pavida Pananond meragukan apakah bantuan G7 tersebut cenderung dilakukan untuk melawan kekuatan geopolitik dan geoekonomi China yang sedang tumbuh ataukah tidak.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya