Berita

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI), Firli Bahuri berbicara secara virtual dalam Regional Anti-Corruption Conference For Law Enforcement Professioanals in Southeast Asia di Bangkok, Thailand/Ist

Politik

Di Forum Internasional, Firli Bahuri Bagikan Kesuksesan KPK Sikat Korupsi di Indonesia

SENIN, 29 AGUSTUS 2022 | 14:05 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Capaian apik Indonesia dalam upaya pemberantasan korupsi dan praktik pencucian uang dibagikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri dalam Konferensi Antikorupsi untuk Profesi Penegak Hukum di Asia Tenggara atau Regional Anti-Corruption Conference For Law Enforcement Professioanals in Southeast Asia  di Bangkok, Thailand.

Firli mengungkapkan, setidaknya ada tiga poin pengalaman yang dibagikan dalam acara yang digelar Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan atau United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) di Bangkok, Thailand, selama 29 sampai 31 Agustus 2022.

Pertama, Indonesia berhasil melakukan pemulihan aset dari praktik pencucian uang berkat kerja sama dan koordinasi KPK dan FBI serta departemen hukum AS. Pada Januari tahun ini, sebanyak 5,9 juta dolar AS berhasil dikembalikan ke Indonesia.   

"Aset ini hasil kejahatan kasus korupsi di Indonesia yang dicuci di AS. Keberhasilan ini atas kerja sama bertukar data dan informasi, serta investigasi paralel antarbadan hukum," kata Firli Bahuri.

Belajar dari pengalaman ini, Firli Bahuri menegaskan bahwa kerja sama dan sinergi sangat dibutuhkan dalam upaya pemberantasan korupsi sebuah negara.

Poin kedua yang disampaikan Firli sebagai pengalaman KPK dalam memberantas korupsi adalah kerja efektif dan efisien.

Dikatakan Firli, kecenderungan praktik korupsi berkembang seiring waktu dan perkembangan teknologi. Berkenaan dengan ini, adaptasi menjadi hal yang wajib dilakukan lembaga hukum seperti KPK.

KPK sendiri mengeluarkan peta jalan pemberantasan korupsi dari tahun 2022 sampai 2045. Tahun 2045, diproyeksikan korupsi di swasta menyumbang 77 persen terhadap PDB nasional.

KPK juga mengimplementasikan roadmap "trisula”, yakni pendidikan antikorupsi, pencegahan, dan penindakan.
 
Terakhir, adalah pentingnya kerja sama internasional dan dukungan daerah. Untuk melaksanakan roadmap trisula tersebut, KPK membutuhkan dukungan dan kerja sama negara, daerah, serta organisasi regional dan internasional.
 
"Kerja sama harus meliputi lebih banyak investigasi, berbagi data dan informasi, bantuan teknologi, serta memperkuat kerja sama dalam pemulihan aset," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya