Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Cegah Flu Tomat, Pakar UEA: Tidak Ada Obat Khusus untuk Mengobati Penyakit ini

SENIN, 29 AGUSTUS 2022 | 09:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Otoritas kesehatan Uni Emirat Arab ikut menanggapi munculnya kasus Flu Tomat di India yang angkanya melewati 100 minggu lalu.

Para dokter di UEA memperingatkan penyebaran infeksi dan penyakit terutama saat anak-anak kembali ke sekolah.

“Demam tomat atau flu tomat adalah penyakit yang terutama endemik di Kerala, India. Wabah ini diidentifikasi di Kollam, Kerala, pada 6 Mei 2022. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa itu telah menyebar ke negara bagian lain seperti Odisha dan Tamil Nadu (di India),” kata  Deepak Gandhi, Spesialis Anak di Rumah Sakit Medeor Dubai kepada Al-Arabiya.


Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Lancet Respiratory Journal minggu lalu, dokter mengatakan bahwa flu pertama kali diidentifikasi di distrik Kollam, Kerala, India pada 6 Mei dan pada 26 Juli, lebih dari 82 anak di bawah usia lima tahun terinfeksi Flu Tomat.

Penyakit virus endemik itu kemudian memicu peringatan di negara bagian tetangga Tamil Nadu dan Karnataka. Di Odisha tercatat ada 26 anak antara usia satu dan sembilan tahun dilaporkan memiliki penyakit tersebut.

Hingga saat ini, tidak ada wilayah lain di India yang terkena virus tersebut.

Virus Flu Tomat, yang menyebar melalui kontak dekat, mendapatkan namanya dari lepuh merah bulat yang berkembang di tubuh saat terinfeksi.

“Gejalanya adalah demam, nyeri sendi, dan ruam merah seperti tomat yang biasanya terlihat pada anak di bawah usia lima tahun. Ini juga disertai dengan gejala lain seperti diare, dehidrasi, mual dan muntah, dan kelelahan,” kata Anuradha Ajesh, Spesialis Anak di Rumah Sakit Internasional Bareen di MBZ City Abu Dhabi.

Gejala lain termasuk pembengkakan sendi, nyeri tubuh, dan gejala seperti flu biasa.

Virus ini terutama menyerang anak-anak prasekolah dan bayi, kata para dokter, menambahkan bahwa anak-anak paling rentan terhadap penyakit ini karena sangat menular.

“Penyakit ini tidak dianggap mengancam jiwa,” kata Gandhi.

“Tidak ada obat khusus untuk mengobati penyakit ini dan itu membutuhkan waktu," katanya.

Meskipun para ilmuwan masih berusaha mengidentifikasi akar penyebab virus Flu Tomat, sebuah artikel yang diterbitkan oleh jurnal medis Inggris Lancet menyimpulkan bahwa itu tidak terkait dengan Covid-19 meskipun menunjukkan gejala yang sama.

Para dokter juga telah menyarankan agar menjaga jarak dari kasus yang dicurigai dan menjaga kebersihan yang baik untuk membantu mencegah infeksi.

"Jika anak-anak mengalami gejala, mereka harus diisolasi, dan hal-hal yang mereka sentuh, termasuk tempat tidur dan pakaian, harus dibersihkan secara teratur," kata Gandhi.

“Jaga kebersihan yang layak, isolasi anak-anak yang terinfeksi setidaknya selama lima hingga tujuh hari sejak timbulnya penyakit di rumah dan hindari berbagi mainan (atau) makanan dengan anak-anak yang tidak terinfeksi," ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya