Berita

Pembangkit listrik tenaga nuklir Shin Kori, Korea Selatan/Korea Herald

Dunia

Berjanji Tidak Akan Bentrok dengan Sanksi Internasional, Korea Selatan Tandatangani Kesepakatan 33 Triliun dengan Rusia

JUMAT, 26 AGUSTUS 2022 | 14:46 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

RMOL. Korea Selatan telah menandatangani proyek kontrak dengan perusahaan energi nuklir Rusia, proyek ini disambut baik oleh Korsel karena merupakan ekspor teknologi tenaga nuklir terbesarnya sejak 2009 lalu.

Proyek antara Korea Hydro and Nuclear Power dengan ASE anak perusahaan dari Rosatom milik Rusia ini bernilai sebesar 3 triliun won atau sekitar Rp 33 triliun, yang mengharuskan Korsel untuk menyediakan bahan dan peralatan tertentu serta membangun gedung turbin untuk pabrik pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Dabaa, Mesir.

Di samping itu, Korsel menyadari bahwa proyek ini akan membuat pandangan yang canggung dari internasional, karena sanksi untuk Rusia yang saat ini masih berlangsung. Akan tetapi, menurut Choi Sang-mok, sekretaris senior Presiden Yoon untuk urusan ekonomi menekankan keterlibatan Korea Selatan dalam proyek tersebut tidak akan berbenturan dengan sanksi internasional terhadap Rusia.


“Masalah apa pun dapat dipenuhi oleh berbagai ketidakpastian, tetapi semuanya kini telah diselesaikan sekarang, dan itulah sebabnya kami dapat menyelesaikan kesepakatan,” pungkas Choi.

Lebih lanjut proyek ini disebut telah dinegosiasikan sejak Desember 2021 lalu, sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Febuari. Sementara itu, Korsel telah berkonsultasi dengan AS terkait partisipasinya dalam proyek di Dabaa. Menurut Go Myong-hyun seorang pengamat senior di Institut Studi Kebijakan Asan Seoul, mengatakan kesepakatan itu tidak akan mungkin terjadi tanpa persetujuan ekspor oleh Amerika Serikat karena beberapa komponen yang disediakan oleh Korea Hydro dan Tenaga Nuklir kemungkinan mencakup teknologi yang berasal dari AS.

Sebelumnya sebagai bagian dari sanksi internasional yang dipimpin AS terhadap Moskow, Seoul telah mengakhiri transaksi dengan bank sentral Rusia dan dana kekayaan negara serta melarang ekspor bahan strategis ke Rusia.

Kantor Yoon menyatakan harapan bahwa partisipasi Korea Selatan dalam proyek Dabaa akan membantu negara tersebut mendapatkan pijakan dalam proyek nuklir masa depan di seluruh Afrika dan juga meningkatkan peluangnya untuk mengekspor ke negara-negara lain seperti Republik Ceko, Polandia dan Arab Saudi.

Presiden  Yoon Suk Yeol yang mulai menjabat pada bulan Mei, telah berjanji untuk meningkatkan ekspor teknologi tenaga nuklir Korea Selatan. Pemerintahnya kini tengah berencana untuk mengekspor 10 reaktor tenaga nuklir pada tahun 2030 mendatang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya