Berita

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau/Net

Dunia

Tak Ingin Bergantung pada Rusia, Jerman dan Kanada Teken Perjanjian Green Energy

RABU, 24 AGUSTUS 2022 | 13:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kanada dan Jerman resmi menandatangani perjanjian Green Energy yang akan membantu mentransformasikan penggunaan energi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan kesepakatan Green Energy merupakan sebuah komitmen yang dibangun bersama dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk membantu negaranya keluar dari ketergantungan terhadap pasokan energi Rusia.  

"Negara-negara Eropa harus mulai mengurangi ketergantungan gas dan minyak Rusia. Sebab, kelemahan Jerman sangat terlihat ketika Rusia memutuskan untuk memotong pasokan gas selama perang Ukraina," jelasnya, seperti dimuat Anadolu Agency pada Rabu (24/8).

Scholz menjelaskan kesepakatan ini akan memungkinkan Kanada mengekspor hidrogen dan amonia dari pembangkit listrik tenaga angin nol emisi yang belum dibangun di provinsi pantai timur Newfoundland dan Labrador ke Jerman.

Jerman memandang Kanada sebagai batu loncatan utama untuk menjadi pemulih iklim pada tahun 2045. Kanselir berharap pasokan energi Kanada yang ramah lingkungan akan memainkan peran utama dalam tujuan ini.  

"Tetapi tugas yang ada jauh lebih besar daripada sekadar mendiversifikasi pasokan energi kami. Bagi kami, apa yang ada di depan tidak kurang dari transformasi terbesar ekonomi, infrastruktur, dan mobilitas kami sejak awal revolusi industri," ujar Scholz.

Sementara itu, Trudeau mengatakan negaranya ingin membantu Jerman untuk mulai menghentikan ketergantungan pada energi Rusia dan secara umum ini ditujukan untuk menjaga lingkungan akibat perubahan iklim.

"Belum pernah jelas mengapa kita perlu mempercepat transisi hijau. Tetapi, anda tidak perlu ragu, karena Kanada memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi pemasok energi bersih di dunia yang bersih," tuturnya.

Sehari sebelumnya, Selasa (23/8), Trudeau dan Scholz menandatangani kesepakatan dengan Volkswagen dan Mercedes-Benz untuk mengizinkan pembuat mobil Jerman mengakses bahan baku pembuatan batrai kendaraan listrik milik Kanada.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya