Berita

Salah satu gambar ilustrasi dalam buku sekolah dasar China yang memicu kontroversi/Net

Dunia

China Hukum 27 Pejabat karena Ilustrasi Kontroversial di Buku Sekolah Dasar

SENIN, 22 AGUSTUS 2022 | 16:28 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebanyak 27 pejabat China dihukum karena dianggap bertanggung jawab atas menyebarnya ilustrasi kontroversial yang dinilai tidak bermoral di buku pelajaran matematika sekolah dasar.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (22/8), Kementerian Pendidikan China mengatakan ilustrasi pada buku sekolah dasar tersebut tidak memenuhi dasar pendidikan moral. Sehingga beberapa pejabat telah ditegur, dan sebagian diberhentikan dari pekerjaannya.

"Gaya ilustrasi secara keseluruhan tidak sesuai dengan selera estetika publik. Beberapa tokoh yang diilustrasikan jelek, menunjukkan semangat dan gaya yang buruk, dan tidak mencerminkan citra positif anak bangsa kita,” ujar kementerian, seperti dikutip dari The Straits Times.

Buku-buku yang dimaksud telah diterbitkan oleh People's Education Press.

Pada Mei, muncul kecaman di media sosial China atas gambar ilustrasi yang menambilkan siswa dengan mata kecil yang disebut beberapa orang sebagai gambar yang rasis, serta anak-anak mengenakan pakaian bergambar bintang dan garis-garis dengan lidah menjulur, yang terlihat seperti pakaian pro-Amerika.

Penyelidikan menyimpulkan, penerbit gagal memahami fungsi pendidikan ilustrasi buku teks, tidak memiliki sistem seleksi ilustrator yang lengkap, tidak memperhatikan saran pembaca, dan gagal memperbaiki masalah ilustrasi tepat waktu.

Penerbit juga dinilai tidak memiliki bimbingan dan pengawasan untuk meninjau buku teks.

Setelah memicu kegemparan, penerbit kemudian meminta maaf kepada publik, serta telah merevisi ilustrasinya baru-baru ini.

China telah memperketat kontrol atas buku teks dan kurikulumnya dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan patriotisme di kalangan anak muda.

Pemerintah juga telah melarang buku teks dari penerbit luar negeri. Sejauh ini 2.487 jenis buku teks untuk siswa SD dan SMP telah direview oleh 350 pakar.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya