Berita

Humas Penerimaan Mahasiswa Baru Unila, M Komarudin/RMOLLampung

Nusantara

Alasan Unila, Keterbatasan Komputer dan Internet Jadi Celah Suap

SENIN, 22 AGUSTUS 2022 | 09:11 WIB | LAPORAN: TUTI NURKHOMARIYAH

Keterbatasan komputer dan jaringan internet yang kurang bagus menjadi alasan adanya celah suap penerimaan mahasiswa baru di Universitas Lampung (Unila).

Hal tersebut disampaikan Humas Penerimaan Mahasiswa Baru Unila, M Komarudin dalam menjawab Inspektur Investigasi Itjen Kemendikbud Ristek, Lindung Saut Maruli Sirait yang menyebut ada interval waktu pelaksanaan ujian terlalu lama dengan hasil ujian.

Interval yang terlalu lama itu disebut menjadi celah transaksi suap penerimaan mahasiswa baru.

"Ini menjadi masukan kampus agar memperbanyak jumlah komputer, sehingga waktu bisa lebih singkat jadi proses nego tidak terjadi," kata M Komarudin diberitakan Kantor Berita RMOLLampung, Minggu (21/8).

Menurutnya, dalam pelaksanaan tes penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri, nilai tidak langsung keluar ketikan tes sudah selesai. Melainkan harus menunggu semua peserta menyelesaikan tesnya.

"Ini yang agak berbeda dengan tes CPNS, harus final dulu baru dihitung. Harapannya transparan nilai seperti tes SBMPTN perlu diterapkan," ujarnya.

Kemudian selama pelaksanaan tes, Rektor Unila Prof Karomani tidak pernah memberikan list nama mahasiswa yang harus diloloskan.

"Kami tidak tahu, tapi barang kali itu yang diberikan kepada pimpinan penerimaan mahasiswa baru," jelasnya.

Penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila memberikan kuota 30 persen dari total kebutuhan mahasiswa baru. Artinya, ada sekitar 3 ribuan mahasiswa masuk jalur mandiri dari 10 ribuan mahasiswa baru.

"Di fakultas kedokteran peminatnya mencapai 800 orang, sementara yang diterima hanya 60-80 orang. Jadi ketatnya luar biasa. Barangkali itu menyebabkan orang mengambil jalan singkat dan tidak berkompetisi secara fair," tutup M Komarudin.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya