Berita

Ilustrasi/Net

Politik

CSEAS: Sampah Plastik Kian Tinggi di Tengah Era Industrialisasi, Tak Terkecuali Indonesia

KAMIS, 18 AGUSTUS 2022 | 20:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sekitar delapan juta ton sampah plastik dari daratan dilaporkan memasuki lautan setiap tahun atau setara dengan 15 ton sampah per menit. Empat negara termasuk: Cina, Indonesia, Filipina, dan Vietnam adalah kontributor terbesar polusi plastik laut global.

Dikatakan Direktur Eksekutif Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Arisman, tingginya hasil sampah plastik tersebut merupakan satu akibat dari pesatnya perkembangan industrialisasi.

Utamanya, kata dia, di wilayah Asia Tenggara atau ASEAN yang mencatatkan tiga negara anggotanya sebagai kontributor penghasil sampah tertinggi.


"Industrialisasi yang pesat dan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota ASEAN dalam dekade terakhir adalah otomatis diikuti dengan peningkatan konsumsi," ujar Arisman dalam keterangannya, Kamis (18/8).

Di sisi lain, sambungnya, potensi timbulan sampah yang sangat besar tidak terakomodir dengan baik oleh pengembangan pengelolaan dan infrastruktur sampah yang efektif.

Dia memandang, perlu dilakukan pembekalan pengetahuan melalui pelatihan terkait analisis mikroplastik untuk peningkatan kapasitas bagi para ahli mikroplastik, dalam rangka memperkuat penggunaan analisis dan untuk meningkatkan pengetahuan para pakar di Indonesia.

Pasalnya, kata Arisman lagi, mikroplastik tidak hanya mencemari lingkungan saja, tetapi juga dapat mengganggu ekosistem di darat dan di laut.

"Bahkan, saking kecilnya ukuran sampah mikroplastik, tidak menutup kemungkinan bahwa sampah ini dapat terkonsumsi secara tidak sengaja oleh manusia, melalui hewan atau tumbuhan yang mereka makan," terangnya.

Dia menyebutkan, beberapa penelitian menjelaskan efek negatif sampah mikroplastik bagi kesehatan manusia. Antara lain mengganggu sistem saraf, memunculkan hormone dan kekebalan tubuh, hingga paling parah meningkatkan resiko kanker.

Hal itu tidak lain disebabkan mikroplastik yang merupakan potongan kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang dapat mencemari lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya.

"Bahaya mikroplastik ini telah banyak ditemukan mencemari sungai-sungai di Indonesia," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya