Berita

Managing Director Political Economy and Policy Studies, Prof Anthony Budiawan/Net

Politik

Direktur PEPS: Sistem Bernegara Hari Ini Tirani, Cenderung Mementingkan Kelompok

KAMIS, 18 AGUSTUS 2022 | 16:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sistem bernegara di Indonesia sudah tidak lagi mengedepankan prinsip check and balances antarcabang-cabang kekuasan negara. Baik itu eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

Begitu disampaikan Managing Director Political Economy and Policy Studies, Prof Anthony Budiawan dalam acara diskusi publik perayaan 2 Tahun KAMI, bertajuk “Selamatkah Indonesia dengan Sistem Bernegara Hari Ini?” pada Kamis (18/8).

“Apa sistem bernegara hari ini, di mana sistemnya? Apa sistemnya? Sistem bernegara hari ini kalau di dalam konteks kekuasan dari pemerintahan eksekutif legislatif dan yudikatif. Ini sudah tidak ada. Jadi sistem bernegara kita ini sudah bukan check and balances,” kata Anthony Budiawan.


Ekonom jebolan Rotterdam ini menilai bahwa sistem bernegara di Indonesia kini cenderung tiran. Itu lantaran produk yang dihasilkan dari legislatif, eksekutif dan yudikatif tidak lagi mengedepankan asas kepentingan rakyat banyak.  

“Tapi ini adalah sudah sistem tirani. Jadi, ini adalah memusatkan kekuasan untuk bersama-sama dan saya kategorikan ini adalah sistem tirani. Tirani adalah membuat hukum demi untuk kepentingan kelompoknya sendiri,” tutur Anthony.

Menurutnya, banyak produk legislasi dalam hal ini UU yang dihasilkan cenderung mementingkan kelompok penguasa dan kroni-kroninya. Sementara rakyat Indonesia secara umum, kata dia, terkesan tidak menjadi prioritas.

“Contohnya beberapa UU yang dibuat adalah untuk kepentingan kelompok itu sendiri, tidak mementingkan kepentingan rakyat banyak. Ini dampaknya luar biasa dari sisi ekonomi,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya