Berita

Bendera Kanada/Net

Dunia

Berencana Kunjungi Taiwan, Parlemen Kanada: Tujuannya Bukan Cari Masalah dengan China

KAMIS, 18 AGUSTUS 2022 | 09:11 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Anggota parlemen Kanada berencana untuk mengunjungi Taiwan di tengah ketegangan yang meningkat antara China dan negara-negara Barat.

Anggota parlemen dari Partai Liberal, Judy Sgro mengungkap, anggota komite parlemen bidang perdagangan berencana mengunjungi Taiwan pada Oktober mendatang untuk mencari peluang ekonomi di kawasan Asia Pasifik.

“Tujuannya bukan untuk mengganggu dan menimbulkan masalah bagi Taiwan, atau masalah bagi China. Ini tentang perdagangan, ini tentang persahabatan, ini tentang peluang bagi Kanada, di seluruh kawasan Asia Pasifik itu," kata Sgro, seperti dimuat Reuters, Kamis (18/8).

Menurut Sgro, anggota parlemen Kanada telah mengunjungi Taiwan dua kali setahun di masa lalu tetapi berhenti karena pandemi virus corona.

“Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan bagi kami untuk memastikan bahwa pintu terbuka bagi perusahaan Kanada di mana pun ada peluang perdagangan,” lanjutnya.

Rencana ini tampaknya akan memicu kemarahan China yang sudah murka sejak kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei pada awal bulan ini.

Menanggapi kunjungan Pelosi, China membatasi perdagangan dan meluncurkan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan, serta menjatuhkan sanksi terhadap Pelosi.

Beijing juga memberlakukan sanksi terhadap seorang menteri Lituania yang mengunjungi Taiwan beberapa hari setelah perjalanan Pelosi.

China mengatakan kunjungan lain dari anggota parlemen AS ke  Taipei pada Minggu (14/8) merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorialnya.

Sementara itu, hubungan China dan Kanada mengalami pasang surut. Setelah bersitegang, hubungan keduanya mereda ketika jaksa AS setuju untuk mengakhiri kasus penipuan bank terhadap Chief Financial Officer (CFO) Huawei, Meng Wanzhou, pada akhir tahun lalu.

Setelah Meng dibebaskan, China membebaskan dua warga Kanada yang ditahan oleh Beijing atas tuduhan spionase.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya