Ketua DPR RI Puan Maharani saat pidato di sidang Tahunan MPR, DPR, DPD, Selasa (16/8)/Repro
Saat menyampaikan pidato di di sidang tahunan MPR, DPR, DPD RI, Selasa (16/8), Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung ihwal perempuan yang mampu memiliki tempat dalam berdemokrasi di Indonesia.
Merespons salah satu isi pidato Puan itu, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat bahwa Puan ingin mengambil momen Sidang Tahunan menjadi ajang meningkatkan citra diri sebagai sosok pembela rakyat.
Pesan dari menyinggung perempuan dalam hal demokrasi menegaskan bahwa Puan ingin menjadi Capres pada Pilpres 2024.
"Puan ingin memberi pesan, perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki untuk dipilih dan memilih sebagai presiden,â€demikian kata Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/8).
Pernyataan Puan yang berkali-kali menyinggung perempuan, menjadi peringatan bagi negara bahwa peran perempuan sangat penting dalam sendi pemerintahan.
Ia melihat, Puan punya harapan dengan menyinggung perempuan dalam sidang tahunan itu, saat ia mencalonkan diri sebagai Capres tidak ada lagi yang mempersoalkannya.
"Elite dan masyarakat tidak lagi mempersoalkan perempuan tidak layak menjadi presiden,†katanya.
Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini juga melihat, Puan sedang memberikan peringatan kepada sleuruh elemen bangsa untuk melibatkan perempuan. Sebab hingga saat ini keterlibatan perempuan di seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara sangat minim.
"Karena masih banyak yang menilai perempuan tak layak menjadi pemimpin. Sikap seperti itu masih banyak di tengah masyarakat, yang kalau tidak dingatkan sejak awal akan dapat menjadi penghalang bagi Puan menjadi Capres,†tutupnya.