Berita

Duta Besar RI untuk Australia merangkap Republik Vanuatu tahun 2017-2021, Kristiarto Legowo/Net

Dunia

Perkuat Diplomasi Kedaulatan di Pasifik, Indonesia Perlu Tingkatkan Hubungan dengan Australia

RABU, 17 AGUSTUS 2022 | 08:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kedaulatan menjadi esensi yang paling penting untuk suatu negara. Sehingga, kehadirannya perlu dirawat dan dijaga sekuat tenaga.

Duta Besar RI untuk Australia merangkap Republik Vanuatu tahun 2017-2021, Kristiarto Legowo menekankan perlunya untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Australia sebagai bagin dari upaya memperkuat kedaulatan negara di kawasan Asia-Pasifik.

"Diplomasi kedaulatan negara dapat diakui jika memiliki kontribusi nyata pada negara di sekitarnya. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus menjalin hubungan yang baik dengan negara tetangga Australia," jelasnya dalam forum Debriefing Kepala Perwakilan RI pada Selasa (16/8).

Menurut Kristiarto, ketidakstabilan hubungan Indonesia-Australia akan berdampak pada situasi keamanan kawasan serta kepentingan nasional masing-masing negara.  

"Akan sangat sulit bagi Indonesia maupun Australia jika menciptakan hubungan yang saling bermusuhan. Karena keduanya merupakan middle power yang cukup berpengaruh di kawasan dan letak geografis yang berdekatan," terangnya.

Ia mengatakan, Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain menjadikan Australia sebagai aset, melalui pengembangan kerjasama yang stabil dan saling menguntungkan.

"Total perdagangan Australia dan Indonesia masih sangat kecil dibanding dengan China, Singapura, dan Jepang. Hanya 8,5 miliar dolar AS dan defisit negara sebesar 1 miliar dolar karena ketatnya aturan biosecurity dan packaging," ujarnya.

Namun, dengan disepakatinya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) pada Maret 2019, nilai perdagangan RI-Australia meningkat jadi 12,64 miliar dolar AS tahun 2021 dan pengurangan defisit sebesar 36-40 persen.

Hubungan Australia dan Indonesia telah banyak mengalami pasang surut. Namun hingga kini,  keduanya masih menjalin hubungan bilateral yang baik terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, salah satunya dukungan Canberra pada kemerdekaan Papua yang cukup mengusik kenyamanan RI.

Autralia merupakan negara pasifik pertama yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan keduanya telah memiliki hubungan diplomatik sejak 1949 hingga kini.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya