Berita

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa (kanan) ditemani Ketum JMSI Jabar Sony Fitrah (kiri) memenuhi undangan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Cucu Sutara (tengah)/Net

Politik

Bertemu di Bandung, Ketum JMSI dan Ketua Kadin Jabar Bahas Potensi Industri Nasional

SELASA, 16 AGUSTUS 2022 | 10:48 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Peluang industri nasional menjadi topik perbincangan hangat saat Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa memenuhi undangan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Cucu Sutara pada Senin malam (15/8).

Keduanya bertemu dan berbincang santai di sebuah kafe yang berdiri di Jalan L.L. R.E. Martadinata, Bandung. Turut hadir dalam acara ini, Ketua JMSI Jabar Sony Fitrah.

Topik perbincangan muncul lantaran JMSI dan Kadin Jabar berada dalam kegelisahan yang sama. Yaitu adanya potensi besar sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang bisa dimanfaatkan untuk Indonesia menjadi pemain ekonomi utama di kawasan dan bahkan dunia.


Syarat utamanya adalah produktivitas nasional harus dipacu semaksimal mungkin. Menumbuhkan jiwa entrepreneurship atau kewirausahaan di kalangan generasi muda juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri.

Cucu lantas mengurai bahwa berbagai produk unggulan dari Jawa Barat yang berpotensi menembus pasar internasional. Mulai dari produk tekstil, holtikultura, hingga produk-produk berbasis teknologi.

"Kemarin saya bersama Menteri Perdagangan (Zulkifli Hasan) melepas ekspor benang produksi Sumedang ke lima negara," urainya yang tampak serius walau dalam suasana santai.

Hingga kini, sambung Cucu, daya saing produk tekstil Indonesia masih kalah dari negara-negara pesaing.

"Bayangkan kita memproduksi satu produk dengan modal 10. Jika ditambah margin tentu dijual 15. Sementara pesaing kita bisa menjual dengan dengan harga 10," urainya.

Masalah tidak hanya soal struktur industri, tapi juga kebijakan dan isu sosiologis yang membuat industri di tanah air tidak efesien. Atas alasan itu juga, cucu menilai wajar jika banyak pengusaha lebih memilih jadi pedagang daripada industrialis.

Menanggapi itu, Teguh Santosa menilai bahwa kebutuhan pengusaha, khususnya yang bergerak di sektor UMKM, untuk memahami prosedur ekspor impor tidak kalah penting dibanding strategi peningkatan produktivitas nasional.

Selain memberikan pelatihan dan pendampingan, kata dosen hubungan internasional UIN Jakarta ini, pemerintah juga perlu lebih sistematis dan konsisten dalam mengintegrasikan produk-produk koperasi serta UMKM ke dalam global chain.

Secara khusus, Teguh Santosa menilai penciptaan pelaku wirausaha dan mendorong para pengusaha untuk menciptakan cabang industri baru berbasis inovasi agar produk-produk Indonesia lebih beragam dan memiliki keunggulan kompetitif maupun komparatif adalah hal yang penting untuk disegerakan.

"Oleh karena itu, saya titip agar anggota JMSI Jabar diberi kesempatan belajar entrepreneurship dari Pak Cucu dan rekan-rekan di KADIN Jabar," ujar Teguh yang juga Wakil Sekjen bidang Luar Negeri dan Investasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Terlepas dari banyaknya permasalahan yang dihadapi, Teguh menilai ada beberapa sektor yang berpeluang untuk menembus dan merajai pasar internasional. Jika jeli melihat peluang, lanjutnya, Indonesia sungguh dapat merajai pasar global.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya