Berita

Mantan Presiden AS Donald Trump/Net

Dunia

Selain Dokumen Rahasia, FBI Ikut Sita Tiga Paspor Donald Trump

SELASA, 16 AGUSTUS 2022 | 08:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim Biro Investigasi Federal (FBI) telah mengambil tiga paspornya ketika menggeledah rumahnya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida pada pekan lalu.

Hal itu diungkap Trump lewat unggahan di platform media sosial miliknya pada Senin (15/8).

"Dalam penggerebekan oleh FBI di Mar-a-Lago, mereka mencuri tiga paspor saya (satu kedaluwarsa), bersama dengan yang lainnya," tulis Trump.

“Ini adalah serangan terhadap lawan politik pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya di negara kita. Dunia ketiga!" tambahnya.

Selain paspor yang diklaim Trump diambil, FBI menyita kotak-kotak dokumen. Banyak di antaranya diklasifikasikan, termasuk catatan yang ditandai sangat sensitif.

Menurut surat perintah penggeledahan yang dirilis Jumat lalu (12/8), Trump sedang diselidiki karena kemungkinan melanggar UU Spionase.

Ia juga terkena tiga UU federal, termasuk pengumpulan, kehilangan, atau pengiriman informasi pertahanan; penyembunyian, pemindahan, atau mutilasi catatan resmi; dan penghancuran, perubahan, atau pemalsuan catatan dalam penyelidikan federal.

Penggerebekan dan penggeledahan rumah Trump dilakukan untuk mencari dokumen-dokumen rahasia yang tidak ia kembalikan setelah keluar dari Gedung Putih.

Surat perintah memberi wewenang kepada agen untuk menyita properti terkait apa pun, termasuk dokumen, komunikasi, dan catatan pemerintah dan/atau presiden yang dibuat antara 20 Januari 2017 dan 20 Januari 2021.

Selain 11 set materi rahasia yang diambil, agen FBI mengambil dokumen yang termasuk perintah Trump memberikan grasi kepada sekutu politiknya, Roger Stone. Kemudian terdapat sebuah kotak dokumen bersampul kulit, dua pengikat foto, catatan calon presiden, dan informasi tentang presiden Prancis.

Tidak jelas mengapa FBI mengambil paspor Trump. Namun sejumlah pihak menyebut Trump kemungkinan memiliki paspor khusus.

Tindakan FBI telah memicu kecaman dari Trump dan sekutu-sekutunya. Kendati begitu, Jaksa Agung Merrick Garland membela penggeledahan tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya