Berita

Koalisi Indonesia Bersatu/RMOL

Politik

Pengamat: Elektabilitas Ketiga Ketum Masih Jeblok, KIB Kurang Gereget

SENIN, 15 AGUSTUS 2022 | 09:48 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai politik yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dinilai kurang gereget dalam mengusung calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024.

Pasalnya, ketiga ketua umum parpol KIB, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa, elektabilitasnya masih sangat rendah.

“Keberadaan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga saat ini tidak ada geregetnya. Ketua umum ketiga partai tersebut, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan Suharso Monoarfa, tidak ada yang menonjol. Elektabilitas ketiga ketua umum partai tersebut yang teramat rendah,” kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, dalam keterangannya, Senin (15/8).


Padahal, sambung Jamiluddin, ketiga ketum partai tersebut saat ini semuanya Menteri di Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Sebetulnya, apabila mereka ini layak jual, seharusnya dengan jabatan mentereng tersebut elektabilitasnya akan terkerek.

“Nyatanya elektabilitas mereka tetap jeblok,” ujar Jamiluddin.

“Kader ketiga partai politik tersebut juga tidak ada yang memiliki elektabilitas memadai. Ini mengindikasikan para kader tiga partai tersebut hingga saat ini belum ada yang layak menjadi capres,” imbuhnya menegaskan.

Selain itu, Jamiluddin menyebut arah Koalisi KIB belum jelas apa yang ingin dicapainya. Sebab, keinginan KIB untuk menghindari polarisasi dan menolak politik identitas juga dianggap hanya sekadar jualan politik.

“Realitasnya, polarisasi dan politik identitas yang kerap dipersoalkan hingga kini tidak membahyakan NKRI. Anak negeri tampak tetap berada dalam koridor NKRI. Para elite yang justru kerap membesar-besarkan bahaya polarisasi dan politik identitas. Seolah dua hal itu menjadi ancaman besar meruntuhkan NKRI,” tuturnya.

Padahal, masih kata Jamiludidin, masalah polarisasi dan politik identitas kalau dianggap berbahaya akan segera berakhir bila para elite meminta pengikutnya menghentikan hal tersebut. Dua hal itu akan mereda bila elite juga tak mempersoalkan itu lagi.

“Jadi, KIB memang belum dapat menjual koalisinya untuk dilirik masyarakat. Kiranya hal itu akan mempersulit KIB untuk berbicara banyak pada Pilpres 2024,” sebut mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.

Menurutnya, KIB berpeluang dilirik bila dapat menyodorkan pasangan capres yang kompetitif. Pasangan capres ini tampaknya harus diambil dari luar KIB.

Atas dasar itu, KIB harus segera memunculkan capresnya agar tidak diambil partai lain. Bila terlambat, KIB akan kehilangan momentum dan menjadi koalisi yang kurang gereget.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya