Berita

Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98, Adian Napitupulu/Net

Politik

Adian Napitupulu Kritik Ketum Projo Bermindset Orde Baru

SABTU, 13 AGUSTUS 2022 | 14:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Upaya menghilangkan polarisasi yang sedang dibangun semua anak bangsa terciderai oleh celoteh Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi.

Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), Adian Napitupulu menuding, Budi Arie seperti sedang menguatkan polarisasi bahkan merusak kualitas proses demokrasi.

Hal itu merujuk pernyataan Budi Arie bahwa kontestasi 2024 akan menjadi pertarungan kehati-hatian. Jika kontestan kalah, maka ancamannya bisa masuk penjara.


"Pernyataan bernada ancaman dari Ketua Umum Projo 'karena kalau kalah meleset, bos, masuk penjara' akan berdampak panjang, berpotensi menguatnya polarisasi, bahkan merusak kualitas proses demokrasi," kata Adian Napitupulu dalam keterangannya, Sabtu (13/8).

Demokrasi, kata dia, hanya bisa tumbuh jika proses politik elektoral berjalan dalam kegembiraan, bukan dalam ancaman dalam segala macam bentuknya.

Selain itu, pernyataan Projo yang mengaitkan kalah-menang pemilu dengan penjara bisa dimaknai sebagai tuduhan bahwa Presiden Jokowi telah gagal memisahkan penegakan hukum dan pilihan politik selama dua periode menjabat.

"Kalimat Ketum Projo itu kenapa bisa serupa dengan mindset orde baru yang menggunakan ancaman hukum pada partai politik dan siapa pun yang berbeda pilihan politik dengan orde baru," kritiknya.

Oleh karenanya, ia menyayangkan pernyataan Projo muncul di era reformasi seperti saat ini dan di tengah upaya bangsa menghilangkan polarisasi.

Penjara, kata Adian, adalah sanksi hukum dari perbuatan yang melanggar, bertentangan, dan tidak sesuai dengan kaidah hukum, atau melawan hukum.

"Penjara bukan sanksi dari perbedaan politik, bukan sanksi dari perbedaan pilihan dalam pemilu," tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya