Berita

Menko Polhukam Mahfud MD/Net

Politik

Buka Sejujur-jujurnya Kasus Brigadir J, Mahfud MD: Soal Judi, Narkoba Nanti Saja

SABTU, 13 AGUSTUS 2022 | 03:48 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kasus tewasnya Brigpol Yosua Hutabarat alias Brigadir J makin menarik, lantaran motif di baliknya belum mau untuk diungkap.
Akibatnya timbul spekulasi publik terhadap motif kasus ini selain pelecehan seksual.

Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bahkan menduga, motif Yosua Hutabarat dibunuh ini bukan karena pelecehan melainkan terkait dengan tata kelola narkoba jenis sabu dan judi.

Dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditanya jika kasus ini dibuka sejujur-jujurnya dikhawatirkan merembet ke jenderal-jenderal Kepolisian, menurut Mahfud hal itu tidak akan terjadi, jika kasus ini jika bisa dilokalisir yaitu dengan fokus memeriksa 31 personel yang diduga terlibat merintangi atau menghalangi penyidikan kasus tewasnya Brigpol Yosua Hutabarat.

Dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditanya jika kasus ini dibuka sejujur-jujurnya dikhawatirkan merembet ke jenderal-jenderal Kepolisian, menurut Mahfud hal itu tidak akan terjadi, jika kasus ini jika bisa dilokalisir yaitu dengan fokus memeriksa 31 personel yang diduga terlibat merintangi atau menghalangi penyidikan kasus tewasnya Brigpol Yosua Hutabarat.

“Kasus (pembunuhan) ini saja. Jangan melebar soal judi, narkoba. Nanti saja. Kasus pembunuhan ini saja, dan itu ada 31 orang yang sedang diperiksa,” kata Mahfud dalam wawancara yang diunggah akun Youtube Deddy Corbuzier, Jumat (12/8).

Sebelumnya, kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan informasi bahwa dugaan motif Yosua dibunuh terkait dengan tata kelola sabu dan judi online.  

Oleh karena itu, Kamaruddin meminta agar ada pemeriksaan urine hingga rambut Irjen Ferdy Sambo.

“Makanya diperiksa diperiksa dulu, tes rambut, tes darah untuk memastikan apakah mereka pemakai atau tidak,” kata Kamaruddin saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis sore (11/8).

Kamaruddin meminta agar Presiden Joko Widodo betul-betul mengawal kasus ini dan turun tangan langsung. Dengan begitu, Kamaruddin berharap Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bisa bergerak menelusuri aliran uang Ferdy Sambo.

“Supaya presiden ini mau turut campur, supaya PPATK juga terlibat untuk melacak rekening mereka semua itu,” pinta Kamaruddin.



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya