Berita

Presiden Joko Widodo dan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP)/Net

Politik

Langkah Presiden Jokowi Tidak Setuju Usulan Menko Luhut Dinilai Tepat

JUMAT, 12 AGUSTUS 2022 | 14:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap Presiden Joko Widodo yang tegas menilai usulan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) soal usulan perwira aktif TNI/Polri bertugas di kementerian atau lembaga belum mendesak, mendapat sambutan baik.

“Kali ini saya sependapat dan setuju dengan keputusan tepat Jokowi yang tidak setuju TNI ditempatkan di kementerian seperti usul LBP,” ujar Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/8).

Menurutnya, Jokowi berpikir matang dalam menjawab usulan Luhut. Setidaknya, Jokowi tidak ingin Indonesia kembali ke masa Orde Baru, sehingga dia mau TNI tetap netral dan independen.

“Saya rasa isu seperti ini tidak usah diangkat ke publik. Ini seperti kepolisian yang bisa jadi kepala daerah atau Plt yang tak berhasil digolkan,” terangnya.

Kepada Luhut, Jerry Massie mengingatkan bahwa semua orang memang bisa punya ide, usulan, dan gagasan. Akan tetapi, semua itu harus dikaji dan dianalisa terlebih dahulu seperti apa dampak dan risiko di lapangan.

Jerry Massie meminta Luhut fokus berpikir menurunkan inflasi dan juga IKN sampai ke persiapan pemilu.

“Saya pikir Jokowi membuat good and smart decision, keputusan yang cerdas jadi risiko yang ditimbulkan sudah dipikir matang oleh Jokowi,” tegasnya.

“Jadi tupoksi TNI sebagai pertahanan RI seperti diamanatkan UU jangan diubah soalnya akan sarat kepentingan,” sambungnya.

Penugasan perwira aktif TNI/Polri sebelumnya disampaikan Menko Luhut melalui usulan perubahan UU TNI agar bisa ditempatkan di kementerian/lembaga.

Penugasan perwira aktif TNI/Polri itu diklaim akan mengefektifkan kinerja TNI AD.

"Sebenarnya TNI nanti bisa berperan lebih lugas lagi dan perwira-perwira TNI kan tidak semua harus jadi KSAD. Bisa saja tidak KSAD tapi dia di kementerian," ujar Luhut, Jumat lalu (5/8).

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya