Berita

Presiden Laos Bounnhang Vorachith berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan bilateral di Diaoyutai, Beijing/Net

Dunia

Terancam Gagal Bayar Utang, Laos Terjebak dalam Perangkap Utang China?

KAMIS, 11 AGUSTUS 2022 | 18:55 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Laos tampaknya telah terperangkap ke dalam jebakan utang China karena kemungkinan besar tidak mampu membayar pinjaman yang didapat dari China untuk membangun mega proyek infrastruktur.

Lembaga Rating Internasional Moody's telah menurunkan peringkat kredit Laos menjadi Caa3 pada pertengahan Juni, karena tingginya beban utang dan batas waktu pembayaran utang yang tidak memadai jika dibayar oleh cadangan valas.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Bank Dunia pada April, perkiraan awal total utang publik dan jaminan publik Laos mencapai 88 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2021.


Utang tersebut bernilai 14,5 miliar dolar AS, dan setengahnya berasal dari pinjaman China untuk mendanai proyek-proyek besar termasuk kereta api China-Laos.

Dimuat The Singapore Post, pinjaman dari China digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur Salah satunya kereta api Laos-China yang dibangun sepanjang 418 km.

Itu merupakan proyek patungan dengan 70 persen saham milik grup Kereta Api Beijing dan pemerintah China, sementara 30 persen lainnya menjadi bagian dari perusahaan negara Laos.

Proyek kereta ini akan menghubungkan China dengan Thailand, Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Singapura. Sehingga memungkinkan Cina mengakases pelabuhan dan pasar ekspor di banyak negara.

Laos berutang 1,9 miliar dolar AS dari China untuk menjalankan proyek tersebut dan berharap kerja samanya akan meningkatkan perekonomian negaranya yang terisolasi dengan cara menghubungkannya ke China dan pasar lain di Eropa.

Bank Dunia memperkirakan bahwa ekonomi Laos akan tumbuh sebesar 3,8 persen tahun ini. Tetapi peningkatan itu tidak mampu menghasilkan pendapatan fiskal yang dibutuhkan pemerintah untuk membayar utang luar negerinya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya