Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Banyak Primata Diserang, WHO: Penyakit Cacar Monyet Tidak Terkait dengan Monyet

RABU, 10 AGUSTUS 2022 | 09:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Penamaan monkeypox atau cacar monyet tampaknya telah banyak memicu kesalahpahaman. Sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan penyakit tersebut tidak terkait dengan monyet, dan monyet tidak dapat disalahkan atas lonjakan kasus monkeypox.

Jurubicara WHO, Margaret Harris mengatakan terlepas dari namanya, monyet bukanlah penular utama penyakit cacar monyet, dan tidak ada hubungannya dengan wabah saat ini.

Penegasan dari WHO itu muncul setelah sejumlah primata di Brasil diserang. Laporan menunjukkan terjadi peningkatan serangan fisik, termasuk pelemparan batu hingga racun, pada monyet-monyet di Brasil.

Media lokal mengatakan insiden ini terjadi di sejumlah kota di Brasil. Misalnya, di cagar alam di Rio Preto, negara bagian Sao Paulo, 10 monyet tampaknya telah diracuni atau dilukai dengan sengaja dalam waktu kurang dari seminggu.

Tim penyelamat dan aktivis menduga monyet-monyet itu diracun dan diserang setelah tiga kasus cacar monyet dikonfirmasi di daerah itu.

Brasil sejauh ini mencatat 1.700 kasus cacar monyet dan satu kematian akibat penyakit itu.

Secara global, lebih dari 28.100 kasus dan 12 kematian telah dicatat, di tengah lonjakan global infeksi cacar monyet sejak Mei di luar negara-negara Afrika Barat dan Tengah di mana penyakit itu telah lama mewabah.

"Kekhawatirannya harus tentang di mana (penyebaran) pada populasi manusia dan apa yang dapat dilakukan manusia untuk melindungi diri mereka sendiri agar tidak tertular dan menularkannya," kata Harris, seperti dikutip The National.

"Orang-orang tentu saja tidak boleh menyerang binatang apa pun," tambahnya.

Ia mengatakan cara terbaik untuk mengendalikan virus adalah dengan mengenali gejala dan berusaha mendapatkan bantuan dan perawatan medis sesegera mungkin, termasuk mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah penularannya.

Sejauh ini, hampir semua kasus terjadi di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. WHO sendiri telah memperingatkan stigmatisasi terhadap mereka yang terinfeksi.

"Stigmatisasi terhadap orang yang terinfeksi akan meningkatkan penularan, karena jika orang takut mengidentifikasi diri mereka terinfeksi, maka mereka tidak akan mendapatkan perawatan dan tidak akan mengambil tindakan pencegahan," jelas Harris.

"Jadi jangan menstigmatisasi hewan atau manusia mana pun, karena jika Anda melakukan itu, kita akan memiliki wabah yang jauh lebih besar," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya