Ketua DPR AS Nancy Pelosi melambai kepada wartawan saat kedatangannya di parlemen di Taipei, Taiwan, pada 3 Agustus 2022/Net
Kehebohan kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan masih terus mewarnai drama politik China-AS-Taiwan.
Di antara yang menganggap kunjungan tersebut sebagai 'kontroversial' dan bisa memicu terganggunya hubungan geopolitik kawasan, sejumlah senator Republik tetap meyakini bahwa kunjungan tersebut adalah sah.
Membela Pelosi, yang akhirnya mendapat sanksi dari China, para senator menyuarakan dukungannya.
Dukungan tersebut sebenarnya telah mengalir sejak rencana kunjungan beredar luas dan memicu perdebatan. Bahkan, pada Selasa (2/8) lebih dari dua lusin senator AS dari Partai Republik hadir mengeluarkan pernyataan dukungan, mengatakan bahwa kunjungan itu konsisten dengan kebijakan "satu China" AS.
Dukungan itu kemudian kembali disuarakan baru-baru ini, ketika China mengeluarkan pernyataan akan meluncurkan tindakannya.
"Kami mendukung perjalanan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan," kata 26 senator Republik dalam sebuah pernyataan bersama, seperti dikutip dari
Taipei Times, Jumat (5/8).
“Selama beberapa dekade, anggota Kongres Amerika Serikat, termasuk ketua DPR sebelumnya, telah melakukan perjalanan ke Taiwan," lanjutnya, menambahkan bahwa kunjungan tersebut adalah hal biasa.
Di tengah tentangan kuat dari China, Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa malam setelah mengunjungi Malaysia pada pemberhentian ketiga dari tur di Asianya, yang dimulai pada Minggu.
Pelosi menjadi ketua DPR AS pertama yang mengunjungi Taiwan sejak 1997, ketika Newt Gingrich melakukan perjalanan ke Taipei dan bertemu dengan presiden Lee Teng-hui.
"Perjalanan ini konsisten dengan kebijakan satu China Amerika Serikat yang menjadi komitmen kami," kata para senator.
“Kami mnjadi lebih berkomitmen sekarang, lebih dari sebelumnya, untuk semua elemen Undang-Undang Hubungan Taiwan," lanjut para senator dalam pernyataannya.
Pernyataan bersama itu dikeluarkan oleh senator AS Todd Young, Dan Sullivan dan 24 lainnya, termasuk Pemimpin Minoritas Senat AS Mitch McConnell, Jim Risch — anggota peringkat Komite Hubungan Luar Negeri Senat — dan Jim Inhofe, Republikan teratas di Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Namun demikian, kunjungan Pelosi ke Taiwan tidak didukung dengan suara bulat di Washington. Presiden AS Joe Biden pada 21 Juli bahkan mengatakan bahwa militer AS menganggap itu bukan ide yang baik saat ini.
Pelosi membela kunjungannya dalam sebuah surat kepada editor di Washington Post, mengatakan bahwa kunjungan itu menunjukkan komitmen AS terhadap demokrasi.
“Undang-Undang Hubungan Taiwan menetapkan komitmen Amerika untuk Taiwan yang demokratis, menyediakan kerangka kerja untuk hubungan ekonomi dan diplomatik yang akan dengan cepat berkembang menjadi kemitraan kunci,†kata Pelosi.
“Ini memupuk persahabatan yang mendalam yang berakar pada kepentingan dan nilai bersama: penentuan nasib sendiri dan pemerintahan sendiri, demokrasi dan kebebasan, martabat manusia dan hak asasi manusia," lanjutnya.
Pelosi menggambarkan kunjungannya sebagai delegasi kongres AS yang tidak bertentangan dengan kebijakan "satu China" Washington.