Berita

Presiden Joko Widodo saat berinteraksi dengan pedagang pasar/Net

Politik

Hadapi Ancaman Krisis, Didik Rachbini Sarankan Jokowi Blusukan Pakai Gaya Baru

KAMIS, 04 AGUSTUS 2022 | 17:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Berbagai cara perlu dilakukan Presiden Joko Widodo untuk menghindari ancaman krisis ekonomi, salah satunya dengan melakukan blusukan gaya baru.

Disarankan ekonom senior Indef Didik J. Rachbini, Presiden Jokowi perlu melihat langsung pergerakan ekonomi di kalangan bawah.

“Jika presiden dikenal sebagai kepala negara yang rajin blusukan ke pasar, gorong-gorong, dan sebagainya, maka kelanjutannya adalah blusukan ke sektor-sektor industri kecil dan besar," kata Didik Rachbini kepada redaksi, Kamis (4/8).


Sektor industri selama ini menjadi tulang punggung ekonomi dalam negeri. Namun faktanya, ekonomi sedang berada di titik rendah dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi stagnan di bawah 5 persen.

Padahal di era 1980-an dan 1990-an, kata Didik, sektor industri menjadi tulang punggung yang mampu membawa ekonomi tumbuh sekitar 7-8 persen. Tingkat pertumbuhan sektor industri bahkan tembus dua digit sampai 12 persen.

"Pada saat yang sama tingkat pertumbuhan ekspor mencapai 20-24 persen.  Berbeda dengan 'durian runtuh' ekspor naik satu tahun terakhir ini, yang akan kembali lenyap tahun berikutnya," tutur Didik.

Didik lantas menyinggung pernyataan presiden yang kerap menekankan perlunya hilirisasi sebagai cikal bakal penguatan sektor industri. Hilirisasi dan banyaknya sumber daya alam seperti nikel, batu bara, gas alam, hingga sawit merupakan jalan untuk memperkuat kembali sektor industri kita.

Untuk ke depan, Didik mengusulkan agar menjalankan strategi kebijakan ekonomi outward loking. Yakni strategi berorientasi keluar dengan pilar kebijakan ekspor dan investasi yang berklualitas, bukan investasi yang mengeruk pasar dalam negeri.

Strategi ini dalam sejarah ekonomi modern sudah dilakukan semua negara maju, yang sukses melewati jebakan pendapatan menengah atau middle income trap, seperti Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Cina.

"Dan akan menyusul Vietnam yang sudah menyalip Indonesia. Kebijakan ini pernah dijalankan Indonesia pada tahun 1980-an, yang merupakan best practice dari kebijakan ekonomi Indonesia yang pernah ada," tegasnya.

Namun jika kebijakan tersebut tidak dilakukan, Didik khawatir Indonesia tidak akan bergerak dari posisi negara berpendapatan menengah bawah (kisaran 4.000 dolar AS dollar per kapita) dan sering tergelincir menjadi negara berpendapaan menengah bawah.

"Sudah 7 tahun lamanya kita tersendat di tingkat pendapatan 4 ribu dolar AS per kapita," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya