Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Mahasiswa IPB Berikan Dua Catatan pada Rencana Kegiatan Kampanye di Kampus

RABU, 03 AGUSTUS 2022 | 01:20 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Rencana penyelenggaraan kampanye di kampus, masih menuai pro dan kontra. Pro dan kontra itu utamanya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang belum menemukan titik temu.

Kelompok kontra, menyandarkan pada UU 7/2017 tentang Pemilu, yang menyatakan bahwa kampanye di tempat pendidikan dilarang. Hal itulah yang membuat kampanye tak boleh dilakukan di sekolah hingga perguruan tinggi atau kampus.

Akan tetapi, Ketua KPU RI, Hasyim Asyari tidak begitu mempermasalahkan hal itu. Menurutnya, dosen dan mahasiswa merupakan pemilih yang memiliki hak untuk mendengar ide dan gagasan partai politik dan calon peserta pemilu.


Wacana tersebut, ternyata bukan menjadi omong kosong. Kampanye di kampus, rupanya disambut baik oleh sebagian mahasiswa. Salah satunya oleh Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sofyan, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum BEM Vokasi IPB mengatakan, bahwa dirinya menyetujui adanya wacana untuk melakukan kampanye di Kampus.

Meskipun demikian, Sofyan menyoroti dua hal jika kampanye di kampus diperbolehkan. Dan hal itu bisa saja menjadi sebuah kekhawatiran jika Kampanye diselenggarakan di lembaga pendidikan.

Pertama, menurutnya dihawatirkan terjadi praktek politik praktis di dunia akademisi. Kedua, ditakutkan terjadi money politic saat penyelenggaraan Kampanye di kampus.

"Dikhawatirkan akan ada peluang 'politik praktis' ada di dalam intansi pendidikan sehingga mahasiswa akan condong kepada calon yang mendatangi kampusnya dan tidak melihat ke arah lain," ujar Sofyan dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (2/8).

Kedua, kata dia, tidak bisa dipungkiri kampanye mengeluarkan modal yang sangat besar. Dia meminta kejelasan soal dana kampanye yang akan dipakai nanti.

"Apakah KPU dapat memastikan bahwa tidak akan terjadi penyuapan di lapangan? Apa yang akan terjadi jika mahasiswa terpecah karena adanya kampanye basis penyuapan bukan basis ide dan gagasann," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya