Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menikahkan putrinya Mutiara Annisa Baswedan/Ist

Politik

Komentar Ruhut Sitompul soal Pernikahan Putri Anies Baswedan Dianggap Rasis

MINGGU, 31 JULI 2022 | 21:18 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul kembali menuai kontroversi.

Kali ini, Ruhut Sitompul mengomentari Anies Baswedan yang menggunakan bahasa Arab saat akad nikah putrinya, Mutiara Annisa Baswedan dengan Ali Saleh Alhuraiby di Ancol, Jakarta Utara pada Jumat lalu (29/7).

"Komentar Ruhut rasis," kata Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Agung Nugroho dalam keterangannya, Minggu (31/7).


Agung menilai komentar Ruhut tersebut menunjukkan yang bersangkutan tidak kecerdasan sama sekali.

Melalui akun Twitter-nya Ruhut merespon Anies Baswedan yang menikahkan putrinya dengan menggunakan bahasa Arab.

Ruhut menyindir Anies Baswedan yang mengaku orang asli Yogyakarta, namun ternyata menggunakan bahasa Arab.

“Baru aku ta’u yang suka ngaku-ngaku asli Jogya itu, bahasanya Bahasa Arab,” kata Ruhut Sitompul melalui akun Twitter @ruhutsitompul.

Agung melanjutkan, cuitan Ruhut tersebut lebih didominasi oleh tendensius semata kepada Anies Baswedan. Sehingga Ruhut mengkomentari sesuatu yang dia sendiri tidak memahami terkait tata cara akad nikah dalam agama Islam.

Agung menekankan, dalam Islam diperbolehkan melangsungkan akad nikah menggunakan lafaz dalam bahasa Arab seperti yang dilakukan Nabi Muhammad ketika menikahkan Ali dan Fatimah.

Namun Islam juga meringankan bagi yang tidak mampu menggunakan lafaz dalam bahasa Arab dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh pihak yang menikahkan dan pihak yang dinikahkan.

"Perlu ditanya ke Ruhut apakah orang Jogja yang Muslim tidak boleh menggunakan bahasa Arab dalam aktivitas apapun? Apalagi kalimat yang diucapkan Anies adalah kalimat kebaikan," kata Agung.

Agung mengingatkan Ruhut Sitompul agar mengakhiri politik adu domba yang bisa menyebabkan perpecahan di masyarakat. Apalagi Ruhut adalah tokoh partai politik yang seharusnya memberikan keteladanan bagaimana persatuan dan hidup rukun itu bisa terwujud terus di bumi Indonesia.

"Cukup sudah cebong kampret, kadrun kodok yang selama 10 tahun ini hanya menghasilkan opini dan perdebatan yang tidak produktif di masyarakat," demikian Agung.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya