Berita

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa dalam diskusi bertema Quo Vadis Jakarta Pasca Anies/RMOLJakarta

Politik

Ketum JMSI: Masa Depan Jakarta Baik-baik Saja karena Anies Berhasil Membangun Mental Warga

JUMAT, 29 JULI 2022 | 09:54 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diyakini telah membuat pondasi ibukota lebih kuat. Tidak hanya soal infrastruktur, Anies juga telah menyasar pembangunan mental warganya.

Atas dasar itu, Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa cukup optimis Jakarta akan baik-baik saja setelah Anies meletakkan jabatannya pada 16 Oktober 2022 mendatang.

“Saya optimistis, masa depan Jakarta akan baik-baik saja, dengan atau tanpa Anies Baswedan. Kalau kita mengatakan kepada Anies, ‘tanpa Anda Jakarta akan rusak’, dia pasti akan kecewa (pada pernyataan Anda). Karena itu berarti Anda mengatakan bahwa ia gagal membangun mental warga Jakarta,” ujar Teguh diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (28/7).


Menurut Teguh, Anies bukan orang yang melulu mengejar pembangunan fisik. Namun mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga mengajarkan kepada masyarakat bahwa terpenting dalam demokrasi adalah manusianya.

"Namanya juga demos dan cratos, rakyat memimpin," lanjut Teguh yang disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema "Quo Vadis Jakarta Paska Anies" yang digelar Jakarta Initiative di Pondok Rangi Resto and Coffe, Cempaka Putih, Jakarta Pusat itu.

Mengenai siapa tokoh yang pantas mengemban amanah sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta nanti, Teguh mengatakan, ada beberapa nama yang disebut-sebut pantas.

“Di Kementerian Dalam Negeri ada banyak pejabat yang dapat diandalkan dan pernah mendapat kepercayaan memimpin di beberapa provinsi. Ada yang telah melakukan tour of duty yang cukup memadai,” kata Teguh yang juga seorang dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Idealnya, sambung Teguh, Pj Gubernur DKI Jakarta harus punya jarak dengan yang ada sekarang. Di sisi lain, bila terlalu politis, maka terlalu berisiko.

“Sebaiknya memang birokrat murni. Tugasnya menjaga agar dalam masa transisi yang menurut kita terlalu panjang, tidak terlalu banyak simpangan dan atraksi yang bisa keluar dari apa yang kita harapkan,” demikian Teguh Santosa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya