Berita

Sekelompok remaja saat berjalan di zebra cross Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas, Jakarta Pusat/Net

Politik

DPRD DKI Minta Satpol PP Jamin Kenyamanan Pejalan Kaki di Dukuh Atas

JUMAT, 29 JULI 2022 | 09:29 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta menerjunkan Satpol PP setiap hari untuk membubarkan kerumunan di zebra cross Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Wilayah ini biasanya digunakan sekumpulan anak muda nyentrik yang menggelar Citayam Fashion Week.

Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua mengingatkan bahwa kerumunan pengunjung Dukuh Atas berpotensi melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

“Satpol PP harus diturunkan setiap hari untuk sementara waktu. Kami minta Satpol PP mengembalikan fungsi terowongan (Terowongan Kendal) dan jalan itu sebagaimana fungsinya,” kata Inggard seperti diberitakan Kantor Berita RMOL Jakarta, Jumat (29/7).


Inggard mengatakan, petugas Satpol PP juga harus memasang papan pemberitahuan bahwa di kawasan Dukuh Atas bukan tempat orang nongkrong.

Kata dia, banyaknya orang yang nongkrong di sana bisa mengganggu aktivitas lainnya, seperti pejalan kaki yang ingin naik angkutan umum.

Apalagi Pemprov DKI telah mendesain kawasan itu sebagai simpul pertemuan berbagai moda angkutan publik. Mulai dari MRT Jakarta, Transjakarta, KRL Commuterline, angkutan online dan sebagainya.

“Ketika itu (CFW) dibuat secara tidak resmi, justru bisa menganggu karena pedestrian dibuat untuk kenyamanan orang berjalan kaki,” kata Inggard yang juga menjadi Wakil Sekretaris I Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta ini.

Inggard turut menyoroti sejumlah remaja yang tertidur di pedestrian karena ketinggalan KRL Commuterline.

“Kemudian orang pagi-pagi mau berjalan kaki jadinya terganggu. Lalu kalau orang itu sedang mabuk dan mengganggu yang lain justru masalah yang timbul lebih berat lagi,” kata Inggard.

Menurut Inggard, Pemprov DKI sepatutnya memfasilitasi kehadiran pameran busana ini di tempat yang lebih baik. Salah satu caranya menggandeng pihak mal yang ada di ibu kota, sehingga bisa mendongkrak perekonomian pelaku usaha.

“Saya pikir lebih bagus bekerja sama dengan mal swasta, terutama yang space-nya masih kosong dan besar, sepanjang mereka tidak bikin huru hara untuk meramaikan malnya,” demikian Inggard.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya