Berita

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Haryadi/Net

Politik

Hati-hati Bentuk Koalisi, Pemilu 2024 Potensi Alami Siklus 10 Tahun

KAMIS, 28 JULI 2022 | 13:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kerja pembangunan nasional pemerintahan sekarang ini berpotensi tidak berlanjut, jika partai politik (parpol) tak pandai-pandai membentuk koalisi.

Pasalnya, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Haryadi memprediksi, ketiadaan petahana pada Pemilu Serentak 2024 akan mengulang siklus politik 10 tahun yang pernah terjadi sebelumnya.

Siklus politik 10 tahun yang dia maksud adalah di saat periode pertama pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan periode pertama Presiden ketujuh RI Joko Widodo, yang terlalu sibuk mengurus konsolidasi politik pasca pemenangan, alih-alih tidak fokus melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan presiden sebelumnya.


"Nah, kalau di 2024 ini kan berarti memilih pemimpin baru, sangat dimungkinkan kalau kita tidak hati-hati dan sejak dini membentuk suatu koalisi yang cukup efektif, maka kita potensial mengalami siklus 10 tahun," ujar Reza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/7).

Reza memaparkan, baik di periode pertama SBY maupun Jokowi, pemimpin pemerintahan tidak bisa melakukan kinerja secara optimal lantaran hanya memenangkan pemilihan presiden (pilpres) tapi parpol pendukungnya tidak mengusai kursi legislatif.

"Di mana periode pertama presiden terpilih berhasil memenangkan regular vote di dalam pilpres tapi tidak menadapat dukungan mayoritas di legislatif," sambungnya menegaskan.

Lebih lanjut, Reza menyampaikan kekhawatirannya tentang parpol yang kini tengah giat melakukan komunikasi akan tetap belum juga mendapat komposisi yag tepat untuk memastikan keberlanjutan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintahan saat ini.

"Tapi semoga ini bukan pola," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya