Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Harus Ambil Kendali Manuver Parpol Koalisi agar Selamat Sampai 2024

KAMIS, 28 JULI 2022 | 10:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Hubungan antara partai politik koalisi pemerintah mulai berjarak, bahkan terlihat berseberangan ketika pelaksanaan tahapan Pemilu Serentak 2024 berjalan.

Pasalnya, jelang 564 hari pemungutan suara yang digelar 14 Februari 2024 mendatang, parpol-parpol sudah melakukan manuver politik untuk bisa memenangkan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).

Satu hal yang disoroti sejumlah kalangan, khususnya dari kaum akademisi adalah terkait manuver parpol pemerintah.


Akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Ade Reza Haryadi melihat, parpol pendukung Kabinet Indonesia Maju semakin berjarak karena masing-masing sudah mulai fokus membuat poros koalisi baru menghadapi Pemilu Serentak 2024.

"Seolah-olah masing-masing mengejar kepentingan subjektifnya dan melupakan bahwa mereka terikat sebagai bagian dari parpol koalisi pendukung pemerintahannya," ujar Reza saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/7).

Sebagai contoh konkret, Reza melihat antara Partai Nasdem dan PDI Perjuangan yang sama-sama tergabung di koalisi pemerintahan justru memiliki visi politik 2024 berbeda, alih-alih mereka menjaga jarak demi menjaga kepentingan politik subjektifnya.

"Nasdem yang mencoba membangun satu poros tersendiri, padahal dia bagian dari parpol pendukung pemerintahan," katanya.

Selain Nasdem dan PDIP, Reza juga melihat tiga parpol koalisi pemerintahan Jokowi, yaitu Partai Golkar, PPP, dan PAN, membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Reza memprediksi, manuver politik yang dilakukan parpol koalisi pendukung Jokowi berpotensi melemahkan kerja-kerja pemerintahan yang masih harus diselesaikan hingga tahun 2024.

Tak cuma itu, dia juga pesimis kerja pemerintah berlanjut apabila masing-masing parpol koalisi berjalan sendiri-sendiri membangun iklim demokrasi yang memengaruhi tata kelola pemerintahan.

"Pak Jokowi merupakan episentrum koalisi politik dan pemerintahan. Jadi perlu kendali mengonsolidir partai-partai pendukungnya dan membuat semacam pemahaman dan kesepakatan bersama," tuturnya.

Peranan Jokowi dalam pembentukan koalisi di Pemilu Serentak 2024, lanjut Reza, juga bisa diterapkan kepada kekauan politik di antara Nasdem dan PDIP yang sulit membuka ruang dialog. Padahal keduanya berpotensi menjadi poros politik yang bisa menyukseskan keberlanjutan pemerintahan ke depan.

Namun sayangnya, Reza melihat keputusan politik Nasdem yang memunculkan Ganjar Pranowo sebagai salah satu bakal calon presiden (bacapres) justru semakin memperkeruh hubungannya dengan PDIP.

"Saya kira forum-forum yang intensif, yang mengonsolidir parpol koalisi pendukung ini perlu diefektifkan oleh Pak Jokowi," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya