Berita

Sejumlah warga melintasi zebra cross di Jalan Tunjungan, Surabaya, untuk meniru Citayam Fashion Week di Jakarta, Minggu (25/7)/Net

Politik

Kritik Fashion Show di Jalan Tunjungan, Legislator PKB Surabaya: Kreatif Boleh, Tapi Jangan Kebablasan

RABU, 27 JULI 2022 | 00:32 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kegiatan fashion show ala Citayam Fashion Week yang digelar oleh sejumlah anak muda di zebra cross Jalan Tunjungan, Surabaya, pada Minggu (24/7), dinilai sebagai ajang ekspresi yang keblabasan.

Hal tersebut dilontarkan oleh anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya, Mahfudz. Pasalnya, kegiatan berupa fashion show itu dilaksanakan tidak pada tempatnya dan sangat mengganggu aktivitas masyarakat.

"Ketika mereka melakukan kegiatan berfashion show di zebra cross menurut saya melanggar aturan. Dan saya tidak sepakat dengan hal tersebut," kata Mahfudz dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (26/7).

Mahfudz beralasan, kegiatan mereka sangat menganggu kepentingan orang banyak juga berpotensi membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Di mana mereka memencet tanda menyeberang seenaknya sendiri dan menjadikan zebra cross sebagai catwalk.

Menurut Mahfudz, dalam mengeksplor kreativitas masih banyak ruang publik yang bisa digunakan tanpa mengganggu pengguna kendaraan.

Misalnya di Balai Pemuda, di Balai Kota, atau di sekitar kawasan Alun-alun Surabaya dan sekitar gedung DPRD Surabaya.

"Kreatif boleh, tapi jangan kemudian kebablasan seperti itu. Kita mengapresiasi kreativitas anak-anak muda itu. Tapi kalau kebablasan ya harus diarahkan," imbuh Mahfudz.

Di sisi lain, Mahfudz juga menyayangkan adanya pihak yang membolehkan kegiatan fashion show ala Citayam Fashion Week tersebut, dengan alasan karena mendadak.

"Kota ini ada aturannya. Setiap kegiatan masyarakat di ruang publik harus mendapatkan izin resmi. Karena menyangkut keamanan dan kenyamanan bagi yang menggelar kegiatan maupun masyarakat sekitar," terangnya.

Untuk itu Mahfudz memint kawasan Jalan Tunjungan harus dijaga oleh Satpol PP dan petugas Dishub Surabaya, agar kegiatan tersebut tidak terulang lagi.

"Kalau tidak, berarti pemerintah kota terkesan melakukan pembiaran dan mengizinkan kegiatan yang mengganggu pengguna jalan tersebut dilakukan lagi," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya