Berita

Ketua Umum Parai Nasdem, Surya Paloh di Universitas Brawijaya/Repro

Politik

Surya Paloh: Politik Identitas Tak Selalu Negatif

SELASA, 26 JULI 2022 | 03:50 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Politik identitas tak lepas dari dinamika perpolitikan di tanah air. Pun politik identitas tak selalu negatif dalam sejarah.

Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, saat menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Surya Paloh menerima gelar doktor bidang sosiologi politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Senin (25/7).

"Politik identitas sesungguhnya tidak selalu negatif dalam sejarah. Politik identitas lahir dari perjuangan melawan diskriminasi dan ketidakadilan," ucap Paloh.


Menurut Surya Paloh, ada tiga bentuk politik identitas. Yaitu good, bad, dan ugly.

"Dalam sebuah forum nasional di Jakarta, Profesor Yudi Latief menyampaikan bahwa ada tiga bentuk politik identitas, ada yang good, ada yang bad, dan ugly," paparnya.

Politik identitas disebut good ketika identitas dijadikan suatu kekhasan dari suatu kelompok politik. Namun, hal itu tak menjadi batas dalam berbaur dengan kelompok lainnya.

"Politik identitas menjadi good ketika dia menjadi ciri dari sebuah partai politik atau kelompok politik. Namun tidak membuat dirinya eksklusif dan tak mau mengenal yang lain, sebaliknya mereka telah mampu bersikap inklusif," kata Paloh.

Paloh melanjutkan, praktik politik identitas yang buruk yakni ketika suatu kelompok bersikap eksklusif dan tak mau mengenal yang lain. Menurutnya, praktik politik identitas yang satu ini bakal merusak.

"Politik identitas yang buruk atau yang tidak baik adalah kebalikan dari yang baik tadi. Mereka bersikap eksklusif dan tidak mau mengenal yang lain. Yang menjadi masalah adalah politik identitas yang buruk. Dia bukan hanya buruk tapi juga merusak," terang Paloh.

Paloh menambahkan, kerusakan dari praktik politik identitas yang buruk ini yakni terciptanya politik kebencian.

Bahkan, praktik politik semacam ini selain tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, juga membuat manusia seolah hanya memiliki satu identitas belaka. Kerusakan model ini pada gilirannya akan membawa politik identitas menjadi politik kebencian.

Tak hanya itu, Paloh mengatakan praktik politik identitas yang buruk dalam mengejar kemenangan pemilu pada akhirnya akan mempertaruhkan persatuan bangsa. Berdasarkan argumentasinya itu, Paloh lantas memandang lebih baik tak perlu ada pemilu kalau berujung pada perpecahan bangsa.

"Terlalu pendek akal kita, terlalu tinggi nafsu kita, jika untuk memenangkan pemilu, kita harus mempertaruhkan persatuan dan kesatuan bangsa. Bagi saya pribadi, lebih baik tidak perlu ada pemilu kalau memang konsekuensi pemilu itu berujung pada perpecahan bangsa," bebernya.

Surya Paloh menerima gelar doktor bidang sosiologi politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Senin (25/7). Dalam acara pengukuhan gelar baru akademis Surya Paloh itu, tampak Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla.

Sejumlah pejabat pemerintahan yang juga politikus Nasdem juga turut hadir. Seperti Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Menteri LHK Siti Nurbaya Bahar, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya