Berita

Menteri Kehakiman Marco Buschmann/Net

Dunia

Cegah Kebangkitan Pandemi Covid-19, Jerman Wajibkan Kembali Penggunaan Masker

SENIN, 18 JULI 2022 | 09:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Situasi pandemi Covid-19 kembali menjadi kekhawatiran terbaru setlah bermunculan kasus-kasus baru. Di Jerman, warganya akan kembali diwajibkan memakai masker sebagai tindakan pencegahan.

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Kehakiman Marco Buschmann menanggapi kemungkinan melonjaknya kasus menjelang datangnya musim gugur  dan musim dingin.

"Gelombang musim panas Covid-19 sudah kehilangan momentum, tetapi kita harus menganggap sangat serius apa yang menanti kita di musim gugur dan musim dingin," kata Buschmann dalam sebuah wawancara dengan Berliner Morgenpost pada hari Jumat, seperti dikutip dari AFP, Senin (18/7).

Menteri mengatakan pemerintah secara menyeluruh bersiap untuk mengatasi virus, dan yakin bahwa tindakan pencegahan yang efektif akan diselesaikan pada akhir Juli. Ini akan dibahas dengan pihak berwenang di 16 negara bagian Jerman bulan depan dan dikirim ke parlemen pada bulan September.

“Efektivitas masker untuk individu di dalam ruangan tidak terbantahkan. Karena itu, bentuk kebutuhan masker di dalam ruangan tentu akan berperan dalam konsep kami,” ujarnya.

Menurut Buschmann, kabinet telah menyusun aturan untuk mengembangkan persyaratan masker untuk transportasi umum.

Namun, menteri menunjukkan bahwa aturan baru anti-Covid Jerman akan "proporsional" dan bertujuan untuk melindungi tidak hanya kesehatan masyarakat, tetapi juga hak-hak dasar mereka.

“Kami setuju di dalam koalisi bahwa tidak akan ada lagi penguncian, tidak ada penutupan sekolah dan tidak ada jam malam. Ini adalah alat yang tidak tepat di tahun ketiga pandemi,” katanya.

“Dengan sembrono mengunci orang di rumah atau membuat kehidupan publik terhenti” akan meniru kondisi China,” kata Buschmann, yang merupakan anggota Partai Demokrat Bebas (FDP) liberal yang dikenal anti-lockdown.

Dia merujuk pada penguncian ketat yang diberlakukan di Wuhan, Shanghai, dan kota-kota China lainnya selama pandemi.

Pemerintah Kanselir Jerman sebelumnya Angela Merkel juga menggunakan penguncian dan jam malam pada tahun 2020 dan 2021 untuk membendung meningkatnya infeksi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya