Berita

Ilustrasi petani sawit/RMOL Aceh.

Politik

Ini Rupanya Biang Kerok Anjloknya Harga Sawit

MINGGU, 17 JULI 2022 | 06:14 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Anjloknya harga sawit di Indonesia bukan tanpa sebab. Salah satunya adalah karena sawit Indonesia kalah bersaing di mana pasar ekspor direbut negara lain. Selain karena pasar sawit global kini semakin ketat.

“Khusus untuk harga CPO (crude palm oil/minyak mentah) di pasar global saat ini sedang turun tajam,” kata pengamat ekonomi Universita Syiah Kuala (USK), Rustam Effendi, di Banda Aceh, Sabtu (16/7).

Rustam menyebutkan, pekan lalu harga CPO dibandrol sekitar 1.720 dolar AS per ton. Kini harganya di bawah 1.500 dolar AS per ton.

Menurut dia, dorongan ekspor CPO masih lemah berdampak pada kelancaran ekspor. Sehingga CPO masih banyak yang belum terjual, serta jauh dari target.

“Ekspor CPO ditargetkan sebanyak 1 juta ton, itu belum tercapai,” paparnya. “Dengan kondisi ini akan berdampak pada kemampuan menyerap tanda buah segar (TBS) sawit dari petani.”

Kejadian itu, membuat serapan TBS dari petani menjadi rendah. Berbanding terbalik dengan hasil panen yang berlimpah, padahal permintaan berkurang.

Di samping itu, Rustam menilai persoalan yang paling rumit ialah perusahaan produsen CPO memiliki kebun sawit sendiri. Otomatis mereka lebih fokus menggunakan CPO dari mereka sendiri.

Di sisi lain, menurut Rustam, penentuan harga tertinggi (HET) minyak goreng oleh pemerintah juga mengekang pembelian CPO oleh pihak produsen migor.

“Situasi ini ikut berpengaruh dan menjadikan rendahnya harga sawit,” ujar dia.

Rustam menilai, persoalan tersebut masih belum terselesaikan hingga sekarang, juga menjadi biang kerok harga sawit rendah.

“Malah harga sawit petani tidak laku meski ditawarkan dengan harga rendah. Jauh di bawah harga domestic price obligation (DPO),” kata dia.

Menurut Rustam, jika dulu harga minyak goreng dilepas ke pasar dengan tidak adanya larangan ekspor CPO, harga sawit tentu masih mahal. Meski keran ekspor CPO dibuka, kata dia, sayangnya pasar CPO Indonesia sudah direbut oleh negara lain.

“Seperti Malaysia. Nah, sekarang kabarnya di Malaysia panen besar,” sebut Rustam.

Sehingga solusi yang tepat agar harga sawit menjadi lebih mahal yaitu dengan mencari pasar ekspor yang baru. Sehingga penjualan CPO meningkat. Termasuk membuka peluang alternatif menggunakan CPO sebagai sumber untuk bioenergi.

“Ini dimungkinkan, mengingat mahalnya harga bahan bakar berbasis fosil di dunia saat ini,” demikian Rustam.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya