Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Washington: Alat-alat Pertanian Termasuk Pupuk Tidak Termasuk dalam Sanksi AS untuk Rusia

JUMAT, 15 JULI 2022 | 15:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Alat-alat pertanian dan pupuk tidak termasuk dalam daftar barang yang terkena sanksi AS untuk Rusia.

AS berusaha meyakinkan bahwa mereka tidak akan menghalangi bisnis yang terkait dengan fasilitas ekspor makanan. Ini sekaligus membantah tuduhan Kremlin bahwa kerawanan pangan diakibatkan oleh sanksi AS.  

Departemen Keuangan AS mengeluarkan pernyataan di situs webnya yang bertujuan untuk meyakinkan bank, pengiriman, dan perusahaan asuransi yang menangani komoditas Rusia tertentu bahwa aktivitas mereka tidak dibatasi oleh sanksi.


Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan (OFAC), yang mengawasi sanksi AS, mengeluarkan lisensi umum untuk mengesahkan transaksi tertentu yang terkait dengan komoditas pertanian, peralatan pertanian, obat-obatan, dan perangkat medis, seperti dilaporkan AFP.

AS mengatakan, mereka meluncurkan sanksi untuk Rusia karena yakin bahwa sanksi akan memberikan efek besar bagi perekonomian Rusia. Namun, mereka juga menyadari jika sanksi juga menyasar barang yang terkait dengan pasokan makanan, maka hal itu akan menjadi kerusakan besar.

Mengaktifkan ekspor makanan dan pupuk Rusia adalah bagian penting dari upaya PBB dan pejabat Turki, ini juga untuk menengahi kesepakatan dengan Moskow yang juga akan memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina yang tertahan di silo karena pelabuhan Laut Hitam Ukraina telah diblokade oleh perang Rusia.

Pengumuman Departemen Keuangan mengatakan Amerika Serikat sangat mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membawa gandum Ukraina dan Rusia ke pasar dunia dan untuk mengurangi dampak perang tak beralasan Rusia di Ukraina pada pasokan dan harga pangan global.

Kekurangan pangan telah meningkatkan risiko kelaparan bagi puluhan juta orang di Afrika dan negara-negara miskin lainnya.

Klarifikasi AS datang sehari setelah pejabat Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB bertemu di Istanbul untuk pembicaraan yang bertujuan melanjutkan ekspor gandum Ukraina.

Turki mengatakan setelah pembicaraan bahwa para pihak akan kembali minggu depan untuk menandatangani kesepakatan.

Moskow telah membantah bertanggung jawab atas memburuknya krisis pangan. Krisis terjadi karena sanksi Barat yang berefek pada memperlambat perjalanan ekspor makanan dan pupuk.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya