Berita

Presiden Aleksander Lukashenko/Net

Dunia

Belarusia Akhirnya Mengajukan Permohonan Anggota Penuh SCO, Kompensasi Kerugian dan Persiapan Hadapi Barat?

JUMAT, 15 JULI 2022 | 13:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Belarus telah secara resmi mengajukan permintaan untuk menjadi negara anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), setelah pada bulan lalu menyampaikan rencananya itu.

Sekretaris Jenderal SCO, Zhang Ming mengatakan, pengajuan itu sedang dalam pembahasan lebih lanjut.

"Baru-baru ini, Belarus secara resmi mengajukan permintaan untuk bergabung dengan SCO sebagai anggota penuh," kata Ming, seperti dikutp dari Interfax, Jumat (15/7).


Prosedur keanggotaan resmi akan segera dimulai bersamaan dengan pembahasan para anggota dewan.

Organisasi Kerjasama Shanghai didirikan pada Juni 2001 di Shanghai. Anggotanya saat ini adalah India, Kazakhstan, China, Kirgistan, Pakistan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan.

Selama bertahun-tahun, Belarus telah menjadi bagian dari agenda luas SCO. Negara itu juga secara aktif berpartisipasi dalam interaksi politik-diplomatik, komersial-ekonomi dan budaya-kemanusiaan.

Pada 2010, status Belarus yang semula adalah 'mitra dialog', dinaikkan ke level 'pengamat' pada 2015.

Bulan lalu, tepatnya  14 Juni 2022, Belarus mengajukan keanggotaan penuh ke SCO dan berharap untuk penerimaannya.

Keputusan ini diambil dalam lingkungan internasional di mana perang di Ukraina berlanjut dan paket sanksi keenam terhadap Belarus diperkenalkan bersama dengan Rusia. Para ahli menilai, ini seperti menunjukkan bahwa negara tersebut ingin mengkompensasi kerugian yang disebabkan oleh sanksi terhadap bisnis Belarusia dan saat ini sedang mencari jalur pengembangan alternatif.

Para ahliu menilai, sekutu Rusia itu akan dapat memperoleh manfaat yang signifikan dari berpartisipasi dalam promosi Sabuk Ekonomi Jalur Sutra.

Bahkan, masuk ke SCO akan memberikan pijakan tambahan bagi Belarusia dalam melawan negara-negara Barat dan akan membantu menghilangkan tekanan sanksi. Dengan kata lain, Minsk melihat SCO tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sebagai alternatif geopolitik bagi Barat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya