Berita

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto/Net

Dunia

Hongaria Deklarasikan Keadaan Darurat Energi

JUMAT, 15 JULI 2022 | 06:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hongaria telah mengumumkan keadaan darurat energi. Kepala staf Perdana Menteri Hongaria Gergely Gulyas mengatakan, Eropa kemungkinan besar tidak akan memiliki cukup gas untuk musim panas musim gugur dan musim dingin, katanya.

"Dalam beberapa hari terakhir, menjadi jelas bahwa tidak akan ada cukup gas untuk musim panas di beberapa bagian Eropa," kata Gulyas, seperti dikutip dari Euro News.

Perang yang berkepanjangan di Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan pada Rusia oleh Uni Eropa telah menyebabkan peningkatan dramatis dalam harga energi di seluruh Eropa, menyebabkan krisis energi di sebagian besar benua, kata Gulyas.


Demi melindungi keluarga Hongaria dan pasokan energi ekonomi, pemerintah telah mengikuti contoh beberapa negara Eropa lainnya dan telah menyatakan keadaan darurat energi. Hongaria juga akan menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi krisis ini yang mencakup pembatasan harga gas dan listrik ke tingkat konsumsi rata-rata mulai 1 Agustus mendatang.

Gulyas menekankan bahwa langkah-langkah tersebut akan memastikan bahwa negara tersebut memiliki energi yang cukup di musim dingin dan bahwa skema untuk membatasi tagihan listrik dapat tetap berlaku.

Gulyás juga merinci tujuh poin rencana pemerintah untuk mengatasi krisis energi, di antaranya memberlakukan larangan ekspor kayu bakar dan meningkatkan penambangan batubara sebanyak mungkin. Pembangkit listrik Mátra berbahan bakar batu bara juga akan dihidupkan kembali sesegera mungkin.

Hongaria sangat bergantung pada bahan bakar fosil dari Rusia, dan tahun lalu menandatangani perjanjian 15 tahun dengan raksasa energi Gazprom untuk pembelian gas alam. Hungaria mendapat sekitar 65 persen minyak dan 85 persen gas dari Rusia.

Perdana menteri Hungaria telah menentang proposal Uni Eropa untuk menargetkan ekspor minyak Rusia dengan sanksi, dengan alasan bahwa tindakan tersebut akan melumpuhkan ekonomi negaranya .

Blok tersebut kemudian mengakui untuk sementara mengizinkan impor minyak dari pipa Druzhba Rusia ke negara-negara tertentu yang terkurung daratan.

Menteri Luar Negeri Hongaria Péter Szijjarto pada Rabu (13/7)  juga mengumumkan bahwa Hongaria akan berusaha untuk membeli tambahan 700 juta meter kubik gas dari negara lain.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya