Berita

Anggota organisasi sosial dan kelompok kiri memprotes kesepakatan pemerintah Presiden Argentina Alberto Fernandez dengan Dana Moneter Internasional (IMF), di Buenos Aires, Argentina pada Sabtu (9/7)/anews

Dunia

Inflasi dan Utang Argentina Meroket, Warga Salahkan Pemerintah yang Main-main dengan IMF

MINGGU, 10 JULI 2022 | 18:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ketidakpuasan publik terhadap pemerintah tidak hanya dirasakan oleh Sri Lanka. Sejumlah pengunjuk rasa di Argentina juga melakukan aksi protes anti-pemerintah di istana kepresidenan pada Sabtu (9/7).

Jalanan di Buenos Aires tampak dipadati oleh ribuan pengunjuk rasa yang membawa spanduk bertuliskan "Lepas dari IMF" dan "Keluar, IMF, Keluar".

"Sejarah mengajarkan kita bahwa itu (persatuan) adalah nilai yang harus kita pertahankan di saat-saat terberat, kita harus berjalan di jalan menuju keseimbangan fiskal dan menstabilkan mata uang," kata Presiden Alberto Fernandez dalam pidato peringatan deklarasi kemerdekaan Argentina, seperti dimuat Reuters, Minggu (10/7).


Pengunjuk rasa memprotes langkah pemerintahan Fernandez yang lambat menangani inflasi yang mencapai 60 persen, sementara utang terus menumpuk.

Bayak yang menyalahkan Dana Moneter Internasional (IMF) atas kebijakan ekonomi yang lebih ketat. Pengunjuk rasa mengkritik pemerintah dan menyerukan agar pembayaran utang tidak dilakukan.

Argentina sendiri telah mengalami krisis ekonomi selama beberapa dekade setelah mencapai kesepakatan utang senilai 44 miliar dolar AS dari IMF pada awal tahun ini untuk menggantikan program 2018 yang gagal.

Wakil Presiden Cristina Fernandez de Kirchner telah mendorong dialokasikan dana lebih untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.

"Ada krisis monumental di negara kita. Argentina adalah semi-koloni kapitalis dalam rantai IMF. Hari ini kami di sini untuk mengatakan bahwa kami membutuhkan kemerdekaan kedua. Argentina harus memutuskan hubungannya dengan IMF," tegas anggota parlemen sosialis, Juan Carlos Giordano.

Pemerintahan Fernandez mengalami kekacauan seminggu yang lalu dengan pengunduran diri mendadak dari Menteri Ekonomi Martin Guzman, sekutu dekat presiden yang telah mempelopori pembicaraan dengan IMF.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya