Berita

Boris Johnson saat mengunjungi Kyiv dan bertemju dengan Presiden Vollodymyr Zelensky/Net

Dunia

Boris Johnson Mundur, Komitmen Inggris untuk Bantu Ukraina Melawan Rusia Mengendur?

SABTU, 09 JULI 2022 | 06:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Inggris akan tetap dengan komitmennya membantu Ukraina walaupun Boris Johnson sudah tidak lagi menjabat sebagai perdana menteri Inggris.

Itu yang digambarkan oleh para ahli, menyikapi situasi politik Inggris yang carut marut beberapa minggu ini, sekaligus jawaban dari pertanyaan beberapa pihak 'akankah kepergian Johnson dari kursi perdana menteri berdampak signifikan terhadap komitmen Inggris untuk membantu Ukraina melawan Rusia?

Ada konsensus lintas partai bahwa Inggris harus terus mendukung Ukraina secara militer, politik dan ekonomi. Para pejabat Inggris telah memperingatkan tentang bahaya Rusia dan pentingnya membantu Ukraina.

Boris Johnson mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif dan juga sebagai Perdana Menteri Inggris pada Kamis (7/7) setelah pemberontakan partai atas serangkaian skandal etika yang membelitnya.

Berbicara di depan pintu 10 Downing Street yang terkenal, tempat yang sama di mana banyak pendahulunya menyampaikan pidato pengunduran diri, Johnson mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri.

Meski banyak pihak yang senang dengan keputusannya itu, banyak juga pihak yang merasa kehilangan. Johnson dikenal sebagai sosok yang paling bersuara soal invasi Rusia di Ukraina. Ia bahkan dengan lantangnya mengatakan Inggris akan berkomitmen mendukung Ukraina sampai Rusia terusir dari tanah itu. Johnson juga yang berjanji akan menyelesaikan konflik biji-bijian Ukraina yang diblokade Rusia.

Ian Bond, direktur kebijakan luar negeri di Pusat Reformasi Eropa mengatakan, ia yakin keluarnya Johnson dari kursi pemerintahan Inggris tidak membuat kebijakan Inggris soal Ukraina berubah.

"Dalam hal kebijakan, saya tidak berpikir ini akan membuat perbedaan dramatis pada kebijakan Inggris terhadap Ukraina," kata Bond. Menurutnya, bahkan kandidat perdana menteri mana pun tidak memiliki pandangan yang bermasalah tentang Rusia.

Hal yang sama juga disampaikan Robert Brinkley, mantan duta besar Inggris untuk Ukraina.

“Saya yakin bahwa Inggris akan terus mendukung Ukraina, siapa pun yang memimpin pemerintah Inggris,” katanya, seperti dikutip dari Kyiv Independent.
Roger Gale, seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif, mengatakan bahwa rekan-rekannya mengakui pentingnya dukungan berkelanjutan untuk Ukraina.

Dukungan Johnson yang berapi-api terhadap Ukraina, kunjungan ke Kyiv, dan kepemimpinannya dalam pengiriman senjata berat ke Ukraina, membuatnya mendapatkan banyak penggemar di kalangan pemerintah dan publik.

Johnson bahkan diangkat menjadi "Cossack kehormatan" di Ukraina dan juga sebagai warga kehormatan Odesa, menjadi salah satu politisi asing yang paling dicintai di Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelensky menyebut Johnson sebagai "teman baik Ukraina".

Ketika pengunduran diri Johnson terungkap, Zelensky langsung meneleponnya, memberinya dukungan dan ucapan terima kasih atas semua yang pernah dia lakukan.

"Kami semua mendengar berita ini dengan sedih. Bukan hanya saya, tetapi juga seluruh masyarakat Ukraina, yang sangat bersimpati kepada Anda. Seluruh kantor saya dan semua warga Ukraina turut berduka cita. berterima kasih kepada Anda atas bantuan Anda. Kami tidak ragu bahwa dukungan Inggris Raya akan dipertahankan, tetapi kepemimpinan dan karisma pribadi Anda membuatnya istimewa," ujar Zelensky.

Pengunduran Johnson menimbulkan kekhawatiran di antara warga Ukraina, yang tidak mau kehilangan pendukung mereka.

Ketika pengundiran diri Johnson baru sebatas rumor, media sosial penuh dengan pertanyaan; apakah (pengunduran diri Johnson) akan memengaruhi dukungan kepada Ukraina?

Beberapa ahli menilai, dukungan luar bisa Johnson kepada Ukraina adalah bagian dari upayanya untuk mengalihkan perhatian publik dari skandalnya.

"Komentator politik di sini mencatat bagaimana setiap kali dalam beberapa bulan terakhir dia menghadapi segala jenis krisis politik domestik, dia akan mengunjungi Kyiv atau menelepon Presiden Zelensky. Dan itu menjadi semacam lelucon," kata Bond.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya